APBD Sulsel
Serapan Anggaran Sulsel Semester 1 Baru 38,09 Persen
Anggaran belanja langsung baru terserap Rp Rp 425,88 miliar. Nilai tersebut baru 22,59 persen dari daftar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) pada semester pertama 2020, masih jauh dari target.
Berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, total belanja langsung dan tak langsung periode Januari-Juni 2020 baru Rp 3,549 triliun atau 38,09 persen dari target Rp 9,32 triliun.
Anggaran belanja langsung baru terserap Rp Rp 425,88 miliar. Nilai tersebut baru 22,59 persen dari daftar pengisian anggaran (DPA) yang ditargetkan sebesar Rp 1,885 triliun.
Total dana yang telah digunakan untuk belanja pegawai tercatat Rp 1,003 miliar (44,5 persen), belanja barang dan jasa Rp 264,87 miliar (29,13 persen), serta belanja modal Rp 160 miliar (16,43 persen).
Sementara itu, total anggaran belanja tak langsung yang sudah terserap mencapai Rp 3,122 triliun atau setara dengan 42,02 persen dari alokasi DPA sebesar Rp 7,438 triliun.
Kepala BKAD Sulsel, Muhammad Rasyid mengatakan, realisasi serapan anggaran selama semester pertama tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
Dimana serapan anggaran selama semester 1 2019 di angka Rp 3,463 triliun atau 34,88 persen dari target Rp 9,930 triliun. Artinya, meningkat sekitar 3,21 persen.
"Untuk percepatan realisasi kami fokus pada empat hal. Pertama persiapan perencanaan dilaksanakan pada perubahan APBD 2020," ujar Rasyid via persan WhatsApp, Minggu (19/7/2020).
Kedua, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan melakukan lelang lebih awal.
"Akan tetapi lendala pandemi Covid-19 sehingga beberapa kegiatan yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) ditinjau kembali untuk dilakukan penyesuaian," ujarnya.
"Akan tetapi jika memang bersifat kegiatan strategis yang mampu menggerakkan perekonomian daerah tetap dilanjutkan melakui alokasi APBD Murni," jelasnya.
Ketiga, pelaksanaan refokusing dan realokasi dikendalikan dengan mempertimbangkan skala prioritas. "Artinya sesuai kebutuhan dengan fokus pada daerah epicentrum Covid-19," ujarnya.
Dan keempat, mendorong intervensi fisikal daerah melalui bantuan keuangan yang diharapkan mampu menjaga akselerasi penbangunan dan kesinambungan fiskal pemda.
*Realisasi Pendapatan Daerah Sulsel Tembus Rp 4,470 T
Muhammad Rasyid mengatakan, hingga Semester 1 2020, realisasi pendapatan daerah Pemprov Sulsel mencapai 49,80 persen.