Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekretaris Golkar Majene Dikeroyok

Polisi Selidiki Motif Pengeroyokan Sekertaris DPD II Golkar Majene, Bakal Panggil Ketua Terpilih

Peristiwa pengeroyokan terhadap Muhammad Irfan Syarif terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI
Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Syamsuriansyah saat ditemui Tribun di ruangan kerjanya Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Sekretaris DPD II Golkar Majene, Muhammad Irfan Syarif dikeroyok usai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) III DPD I Golkar Sulawesi Barat di Grand Maleo Hotel Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Minggu (19/7/2020).

Peristiwa pengeroyokan terhadap Muhammad Irfan Syarif terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.

Saat itu, Muhammad Irfan Syarif baru saja tiba di Lobi Hotel Grand Maleo dari Warkop.

Dia diikuti masuk belasan orang tak dikenal dengan wajah bringas dan langsung memukul.

Irfan Syarif sudah melaporkan kejadian yang membuatnya mengalami luka-luka pada wajahnya ke Polresta Mamuju.

Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Syamsuryansah menegaskan bakal menyelidiki kasus ini hingga tuntas.

Dia memastikan bakal mengamankan rekaman CCTV hotel sebagai barang bukti.

"Kami sementara berusaha mendapatkan baket (bahan keterangan). Kita sudah pastikan terjadi penganiayaan, kita sudah anjurkan visum, dan sudah buat laporan polisi," ujar AKP Syamsuryansah.

Pihak kepolisian juga sudah mengambil keterangan korban, dan akan mengambil keterangan saksi-saksi di saat kejadian.

"Insyaallah kami akan membuat terang masalah ini,"kata mantan Kasat Narkoba Polresta Mamuju itu.

Anca sapaannya menegaskan bakal memanggil nama oknum yang disebutkan pelaku saat melakukan penganiayaan.

Korban memang mengaku para pelaku yang tidak dia kenal menyebutkan nama Ketua DPD I Golkar Sulbar yang baru saja terpilih H Muh Aras Tammauni.

"Semua sama di mata hukum. Siapa pun orangnya, kalau mengarah ke sana kita pasti lakukan (pemanggilan) kepada yang bersangkutan. Kan bisa saja orang melakukan penganiayaan menyebut nama siapa saja, kita tidak tahu motifnya. Apakah memang disuruh atau bagaimana segala macam. Intinya kami akan dalama masalah ini,"tuturnya.(tribun-timur.com).

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved