Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Jokowi

Pantas Presiden Jokowi Gregetan! Ada Gubernur Baru 16 % Belanja Uang APBD Padahal Krisis Covid-19

Pantas Presiden Jokowi greget an! Ada Gubernur Baru 16 % serapan Belanja Uang APBD Padahal Krisis Covid-19

Editor: Mansur AM
tangkapan layar Youtube
Pantas Presiden Jokowi geregetan masih ada Gubernur belanja APBDnya baru 10%an padahal sedang krisis 

TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Jokowi gregetan. Banyak pejabat negara kerjanya biasa-biasa saja padaha Indonesia sedang berada di masa new normal akibat Wabah Covid-19.

Kerjanya masih seperti saat waktu normal.

Giliran seluruh Gubernur se-Indonesia dipanggil menghadap ke Istana.

Pekan lalu, para menteri juga dipanggil menghadap agar bekerja lebih keras dari biasanya.

Parahnya, saat ekonomi domestik butuh stimulan agar tumbuh dan bergerak, masih ada pemerintah provinsi yang lambat dalam serapan APBDnya. 

Malah, masih ada provinsi yang serapan APBDnya baru angka 16% padahal sudah bulan Juli.

Pemerintah DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan tingkat penyerapan APBD tertinggi di Indonesia.

Ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Anies Baswedan selaku Gubernur.

Foto-foto & Video Eksotisme Bukit Bollangi Gowa Mirip Raja Ampat Cocok Destinasi Akhir Pekan

UPDATE CORONA: Sulsel Masih Rawan Covid-19, Kota Makassar Belum Terkendali, Kabar Unhas dan Toraja?

Daftar 9 Perusahaan Buka Lowongan Kerja khusus Tamatan SMA SMK Sederajat: Cek Syarat, Gaji, dan Link

Ada pemda baru di angka 20 persen.

Padahal uang dari APBD satu-satunya harapan agar ekonomi dalam negeri (domestik) bergerak.

Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah instruksi dan arahan kepada para Gubernur dalam rangka menangani pandemi Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Juli 2020.

Di tengah situasi saat ini, seluruh pihak baik di pemerintah pusat maupun daerah harus bekerja keras dan bekerja dengan cara yang luar biasa.

"Ini situasinya betul-betul situasi yang luar biasa sulitnya. Mengendalikan dua hal ini, ekonomi dan kesehatan, betul-betul harus terjaga dengan baik. Enggak bisa lagi kita kerja dengan SOP normal, enggak bisa. Kita harus kerja dengan SOP yang ada terobosannya. Anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita," ujarnya.

Presiden menjelaskan, ada dua hal yang dituju dalam penanganan pandemi di bidang kesehatan, yakni bagaimana menekan angka kematian akibat Covid-19 dan di saat bersamaan meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya.

Hal tersebut belum lagi ditambah dengan upaya penanganan ekonomi yang juga mesti berjalan beriringan dengan penanganan di bidang kesehatan.

"Bukan barang yang gampang. Sekali lagi, ini bukan barang yang gampang," kata Presiden.

Seluruh gubernur yang hadir tampak serius mendengar. 

Dan bersiap dengan buku catatan masing-masing.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) tampak di deretan kursi belakang, Gubernur Anies Baswedan di deretan kursi depan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di bagian tengah.

Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta pertemuan Presiden dengan para gubernur di Istana Negara:

1. Presiden Jokowi Pantau Tiap Hari Realisasi APBD

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI Jokowi menegaskan tiap hari memantau realisasi APBN.

Tiap hari, Jokowi memantau realisasi APBN kementerian dan APBD tiap provinsi. 

Mengingat APBD faktor krusial di masa Pandemi Covid-19 untuk menggairahkan belanja domestik.

Presiden menjelaskan, ada dua hal yang dituju dalam penanganan pandemi di bidang kesehatan, yakni bagaimana menekan angka kematian akibat Covid-19 dan di saat bersamaan meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya.

Hal tersebut belum lagi ditambah dengan upaya penanganan ekonomi yang juga mesti berjalan beriringan dengan penanganan di bidang kesehatan.

"Bukan barang yang gampang. Sekali lagi, ini bukan barang yang gampang," kata Presiden.

2. Masih Ada Ratusan Triliun Uang Pemda di Bank

Presiden Jokowi mengingatkan seluruh gubernur jika tidak bergerak cepat maka sinyal alarm bahaya berbunyi.

"Konsumsi rumah tangga kita di kwartal kedua ini turun. Anjlok!," kata Jokowi seperti dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden

Bahkan, Presiden geleng-geleng kepala saat menyebut masih ada ratusan triliun uang pemda masih ada di bank. Tidak dibelanjakan.

"Perlu saya ingatkan, uang pemda yang ada di bank itu masih Rp 170 triliun. Gede sekali ini!" kata Jokowi

3. DKI Jakarta Paling Tinggi Realisasi Belanja, Sulsel Cuma 34%

Jokowi mengingatkan bahwa salah satu tugas rutinnya saat ini adalah mengecek realsiasi belanja mulai dari kementerian, gubernur hingga bupati.

"Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian berapa realisasi. Ketahuan semuanya kemarin saya ulang lagi ada peningkatan, saya baca ulang lagi sekarang," kata Jokowi seperti dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden

Tampak ia mengambil beberapa catatan.

Jokowi kemudian membacakan realisasi belanja APBD tiap provinsi. 

"Kementerian ini berapa persen belanja modalnya? berapa persen? harian pun sekarang. Saya bacakan," kata Jokowi.

"DKI 45 persen," kata Jokowi berhenti sejenak.

Tampak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serius mencatat.

NTB 44 %

Sumbar 44 %
Gorontalo 43%
Kalimantan Selatan 43%

Bali 39%
Kalimantan Tengah 38 persen
Banten 37 %
Kepri 35 %
ulsel 34 %

Lampung 32%
Papua Barat 32%
Kalbar 31%
Babel 31%
Kaltim31%
Jatim 31%
Sulut 29%

Jambi 28%
Bengkulu 27%
Sulteng 27%
DIY 27%
Jateng 27%
Riau 27%
Sumut 25%
Jabar 24%
Sulbar 24%
Aceh 23%
Kalbar 22%
Maluku 21%

NTT 21%
Malut 17%
Papua 17%
Sultra 16%
Sumsel 16%

4. Daftar Provinsi yang Ditegur Presiden

Di atas tadi daftar realisasi APBD provinsi secara keseluruhan.

Berikutnya, Presiden membahas soal belanja modal.

Belanja modal inilah yang membantu menggerakkan ekonomi domestik.

Semakin rendah tingkat belanja modal tiap provinsi, berarti kemampuan pengelolaan anggarannya di  masa sulit sekarang tidak maksimal.

"Ini secara total itu belanja pegawai belanja barang dan jasa dan belanja modal. Tapi kalau kita lihat yang paling menggerakkan dari itu adalah belanja modal. Karena pegawai itu rutin. Belanja modal coba kita lihat," kata Jokowi

Sumsel masih 1,4% , ini sudah Juli

Sultra 5,6 % hati-hati
Papua 4.8%
Malut 10,3%
NTT 19,6 % belanja modal
Kalbar 5,5%
Aceh 8,9 %

"Masih rendah sekali. Hati-hati. Birokrasi kita harus kita ajar agar ada speed di sini.
"Hati-hati kalau tidak kita ingatkan, belanja modalnya masih rendah semua.
"ini juga saya ingatkan kepada menteri," kata Jokowi seperti dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden

5. Fokus Covid-19 Bukan Lagi Soal Positif

Presiden Jokowi juga mengingatkan di m asa sulit Pandemi Covid-19, target utama pemerintah adalah menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.

Tidak lagi terkait menekan angka positif Covid-19 karena dianggap susah dikendalikan.

"Target dunia sekarang bagaimana menekan angka kematian
Kedua bagaimana tingkat kesembuhan setinggi-tingginya
Dua ini sekarang dikerja di seluruh dunia," kata Jokowi.

"Karena mengendalikan kasus positif covid sangat sulit, penekanan di dua itu.
Tapi kalau bisa tiga-tiganya juga menekan angka positif, tapi itu sulit," lanjut Jokowi dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Sekretariat Presiden

Berdasarkan informasi yang diterima Presiden, perekonomian dunia saat pandemi akan mengalami pertumbuhan negatif.

OECD misalnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara seperti Prancis di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, dan Amerika minus 9,7 persen.

Hal-hal seperti itu, menurut Presiden, tentunya harus dapat diantisipasi oleh Indonesia.

"Oleh sebab itu, di semester kedua, terutama di kuartal ketiga, kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi," ujarnya.

Simak video lengkap arahan Presiden terhadap seluruh Gubernur di Istana:

(tribun-timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved