Citizen Reporter
Pandemi Covid-19, Mahasiswa Jepang Asal Makassar Ujian Tesis Via Zoom
Andi Zulfitra Dianta, ASN Pemerintah Kota Makassar menceritakan pengalamannya saat ujian tesis di GRIPS School of Public Policy, Tokyo, Jepang
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter, Andi Zulfitra Dianta, ASN Pemerintah Kota Makassar, Mahasiswa penerima beasiswa Young Leader Program (YLP) pada GRIPS School of Public Policy, Tokyo, Jepang
Pandemi covid-19 mempengaruhi banyak hal di kehidupan manusia di belahan dunia manapun.
Akan halnya dengan pelaksanaan Pendidikan di Jepang, hampir seluruh perkuliahan dilakukan secara daring (online) untuk menghindari kontak dekat antara mahasiswa, pengajar, maupun staf universitas.
Termasuk untuk ujian tesis yang merupakan puncak dari seluruh aktivitas belajar di perguruan tinggi pun harus dilakukan melalui aplikasi Zoom.
Penulis yang merupakan satu-satunya mahasiswa asal Indonesia penerima beasiswa Young Leader Program-MEXT dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Pemerintah Jepang, menceritakan pengalamannya pada ujian tesis tersebut.
Penerima beasiswa YLP secara keseluruhan berjumlah 29 orang yang berasal dari berbagai negara seperti Polandia, Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia.
Program YLP terbagi dalam dua jurusan yaitu School of Governance untuk pegawai pemerintahan di tingkat nasional, dan School of Local Governance yang diperuntukkan bagi pegawai pemerintahan pada tingkat sub-nasional.
Masing-masing jurusan melaksanakan ujian tesis secara terspisah, dengan dihadiri oleh dosen pembimbing dan penguji.
Setiap mahasiswa memperoleh kesempatan 15 menit untuk mempresentasikan hasil tugas akhirnya dan diikuti dengan sesi tanya jawab pada 15 menit berikutnya.
Melihat perkembangan pembangunan daerah yang diharapkan untuk dikembangkan dengan pola kerjasama antara pemerintah dan badan usaha, penulis melakukan studi mengenai tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan kebijakan Public-Private Partnership (PPP) di Indonesia.
Dari berbagai literatur dan penelitian empirical yang ada, PPP menawarkan peluang untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
Dengan bekerjasama dengan pihak swasta, diharapkan mampu membantu pemerintah untuk memobilisasi pendanaan yang menjadi salah satu tantangan utama dalam penyediaan fasilitas publik saat ini.
Selain itu, dengan prinsip berbagi tanggungjawab antara pemerintah dan perusahaan swasta, pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan infrastruktur publik dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Walaupun demikian, terdapat beberapa tantangan yang tidak dapat dikesampingkan dari pengalaman implementasi PPP di berbagai negara.
Beberapa proyek PPP berakhir dengan penghitungan pendanaan yang sangat tinggi bahkan beberapa mengalami kegagalan.
