Duel Berujung Maut
Istri ASN RSUD Bulukumba Minta Video Pemarangan Suaminya di Teko Tak Disebarluaskan
Menurut Isnaniar, pihak keluarga merasa sangat terpukul dan sedih melihat banyaknya netizen di media sosial, baik Facebook maupun Youtube
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Video rekaman CCTV pemarangan Aparatur Sipil Negara (ASN) RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Ahmad Jayadi, kini beredar luas di media sosial.
Istri korban, Isnaniar, meminta seluruh pihak untuk menghapus video tersebut dan tidak menyebarluaskannya lebih jauh lagi.
Menurut Isnaniar, pihak keluarga merasa sangat terpukul dan sedih melihat banyaknya netizen di media sosial, baik Facebook maupun Youtube yang memuat video tersebut.
“Saya sebagai istri sedih setiap kali melihat video suami saya di parangi dan berlumuran darah,” kata Isnaniar, Jumat (17/7/2020).
Olehnya, ia meminta orang-orang yang telah mengunggah detik-detik video pemarangan tersebut, agar dengan rela menghapusnya.
”Sekali lagi saya meminta kepada warga dan masyarakat tidak lagi menyebarluaskan video suami saya kasihan,” harap Isnaniar. (*)
Bantah Suaminya Tak Bayar Gaji Sopir
H Ahmad Jayadi, menjadi korban penganiayaan, Kamis (16/7/2020) pagi.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya, setelah diparangi dan ditikam oleh rekannya sendiri, Syafruddin.
Pelaku kini telah ditangkap dan sedang dalam menjalani proses hukum di Polres Bulukumba.
Dari hasil introgasi awal, pelaku memarangi korban karena motif sakit hati.
Istri korban, Isnaniar, pun angkat bicara. Jauh sebelum pembunuhan itu terjadi, suaminya pernah mendapatkan teror melalui SMS dengan isi ancamam pembunuhan.
“Sebelum suami saya diparangi, saya di SMS oleh pelaku dan mengancam akan menhabisi nyawa suami saya,” kata Asnaniar.
Dalam SMS yang dikirim tahun 2019, pelaku menuding suaminya telah membunuh orangtuanya saat dirawat di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba.
Dan pada saat kejadian pemarangan, pelaku sempat berteriak meminta warga sekitar untuk tidak menolong korban, karena korban yang telah membunuh orangtuanya.