Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jangan Percaya! Viral Video 'Rekaman Satelit Banjir Bandang Masamba Luwu Utara', Begini Faktanya

Jangan percaya! Ada video viral 'Rekaman Satelit Banjir Bandang Masamba Luwu Utara', begini faktanya.

Editor: Edi Sumardi
SCREENSHOT/KAMARUDDIN KAMA
Jangan percaya! Ada video viral 'Rekaman satelit banjir bandang Masamba Luwu Utara', begini faktanya. 

Patahan-patahan ini terjadi akibat proses tektonik pembentukan Pulau Sulawesi.

Sejalan dengan waktu, patahan-patahan tersebut membentuk aliran sungai.

Di daerah hulu, proses pelapukan sangat intens terjadi. Hal ini dibuktikan dengan tebalnya soil atau tanah tutupan yang mencapai 5-7 m.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh UNHAS menemukan ketebalan soil bisa mencapai 8 meter dititik tertentu. Banyaknya aktifitas pembukaan lahan-lahan untuk perkebunan dan pemukiman yang tidak terkontrol di wilayah pegunungan atau hulu sungai menyebabkan terjadinya proses erosi yang sangat signifikan, dan akibatnya terjadi proses sedimentasi pada sungai yang tinggi.

Kondisi ini menyebabkan kondisi sungai secara umum terganggu.

Pembukaan lahan menyebabkan tanah menjadi rentan terhadap erosi permukaan, dan menyebabkan berkurangnya vegetasi.

Akibatnya tanah dibagian hulu menjadi jenuh dan tidak mampu lagi untuk menyerap air hujan dengan baik (presipitasi menjadi semakin berkurang).

Terbukanya lahan juga menyebabkan proses erosi semakin tinggi dan menghasilkan tumpukan material sedimen yang semakin besar yang mengisi saluran sungai dan terendapkan pada dasar sungai, menjadikan kapasitas atau volume sungai menjadi berkurang/terjadi pendangkalan.

Kondisi ini menyebabkan Ketika terjadi hujan deras dalam waktu yang singkat, maka banjir akan terjadi. Banjir terjadi dengan cepat, atau yang sering disebut dengan banjir bandang.

Semoga bencana ini segera berlalu, dan tidak ada korban jiwa.

Penanganan banjir di daerah ini memerlukan sinergi dari semua stakeholder, terutama dinas teknis terkait.

Tanpa adanya sinergi, akan sangat sulit mengatasi banjir yang kedepannya akan semakin sering terjadi.

Semakin ekstrim nya curah hujan akibat perubahan musim global, ditambah dengan alih fungsi lahan yang semakin tidak terkontrol mengakibatkan kejadian banjir bandang akan terus semakin sering dengan intensitas semakin besar.

Diperlukan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak tanpa ada yang saling menyelahkan.

Semua pihak, baik propinsi maupun kabupaten yang di dukung oleh pemerintah pusat di dukung oleh masyarakat diharapkan dapat saling bekerjasama untuk mengatasi bencana ini.

Jika tidak, maka kejadian akan terus berulang.

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1341/5/052004/meta."

Tulisan Adi Maulana soal analisis penyebab banjir bandang di Masamba.
Tulisan Adi Maulana soal analisis penyebab banjir bandang di Masamba. (FACEBOOK/ADI MAULANA)

21 Meninggal Dunia

Kepala Kantor Basarnas Makassar Mustari mengatakan, korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba sudah mencapai 21 orang.

“Kemarin tim menemukan lima jenazah, sehingga jumlah korban meninggal dunia mencapai 21 orang,” kata Mustari saat dikonfirmasi, Kamis (16/07/2020) sebagaimana dikutip dari Kompas.com. 

Selain itu, kata Mustari, petugas sedang melakukan pencarian terhadap 2 warga yang dinyatakan hilang.

“Pagi ini kami tim gabungan akan melakukan pencarian di Desa Radda dan Petambua serta di Kecamatan Baebunta,” tuturnya.

Dia menambahkan, pencarian terhadap korban hilang dan meninggal akan berjalan lancar jika cuaca bersahabat.

“Kendala yang dialami tim yakni ketinggian lumpur masih 1 hingga 2 meter, data 2 orang yang dinyatakan hilang masih kami cari informasi keberadaannya,” jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved