Sosok Eka Tjipta Widjaya, Konglomerat Indonesia yang Warisannya Jadi Rebutan Anak-anaknya
Eka Tjipta tutup usia pada Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19:43 WIB pada usia 97 tahun di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Menurut Majalah Forbes tahun 2000, asetnya mencapai US$3,12 miliar dan mempekerjakan kurang lebih 70.000 karyawan.
Tahun 2007 menurut Globe Asia, asetnya mencapai sekitar US$27,9 triliun.
Puncaknya, pada tahun 2006 namanya masuk daftar orang terkaya di Indonesia di majalah bisnis dunia, Forbes.
Menurut majalah tersebut, pada tahun 2013 namanya menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Saat ini binisnya merambah berbagai sektor di bawah bendera Sinar Mas Group.
Eka menerima gelar Doktor Kehormatan dalam bidang Ekonomi dari Pittsburg State University, Amerika Serikat.
Filantropi
Pada tahun 2006, Eka Tjipta mendirikan Eka Tjipta Foundation (ETF), suatu organisasi nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan konservasi lingkungan di Indonesia.
Pendanaan ETF sepenuhnya berasal dari Keluarga Eka Tjipta.
Sebanyak 80% dari anggaran ETF dialokasikan untuk program pendidikan, seperti beasiswa pendidikan sarjana dan fellowship untuk penelitian dan pendidikan master dan doktoral setiap tahunnya.
Beasiswa tersebut diberikan melalui Program Tjipta Sarjana Bangun Desa (TSBD), yaitu program yang dirancang untuk membantu mahasiswa berprestasi yang diutamakan berasal dari sekitar wilayah unit-unit usaha Sinar Mas.
Setelah lulus, para penerima beasiswa tersebut diwajibkan kembali ke daerah masing-masing untuk membangun daerah tersebut.
Selain TSBD, program beasiswa lainnya adalah Tjipta Pemuda Bangun Bangsa (TPBB).
Program ini khusus diberikan bagi mereka yang berprestasi tingkat nasional maupun internasional.
Pemegang prestasi nasional akan dibiayai untuk berkuliah di sepuluh universitas ternama Indonesia, serta 15 perguruan tinggi terbaik dunia.
Atas karyanya dalam bidang filantropi, pada Maret 2010 Forbes Asia memasukan namanya sebagai satu dari "48 Heroes of Philanthropy".
Pada Juli di tahun yang sama, ETF meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori "Pemberi Beasiswa S1 terbanyak untuk kurun waktu tertentu" (2007/2008 - 2008/2009).
Selama periode tersebut, ETF telah memberikan beasiswa kepada 2.018 mahasiswa berprestasi di 30 universitas mitra ETF di seluruh Indonesia.
Kematian
Eka Tjipta tutup usia pada Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19:43 WIB pada usia 97 tahun di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat.
Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Menurut Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, Eka Tjipta tidak mengidap penyakit serius sebelum meninggal dunia.
Bahkan, ia masih menjalani aktivitas seperti biasa pada Kamis, 24 Januari 2019. Namun, kondisinya menurun pada hari Jumat.
Pada tanggal 2 Februari 2019, Eka Tjipta dikebumikan di makam keluarga yang berada di kawasan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kehidupan pribadi
Eka Tjipta mempunyai 15 anak dari pernikahan dengan mendiang istri pertama Trinidewi Lasuki dan istri kedua Melfie Pirieh Widjaja.
Data Diri:
Nama: Eka Tjipta Widjaja
Lahir: 27 Februari 1921
Tempat Lahir: Quanzhou, Fujian, Tiongkok
Meninggal: 26 Januari 2019 (umur 97)
Tempat Meninggal: Jakarta, Indonesia
Tempat tinggal: Indonesia
Warga negara: Indonesia
Pekerjaan: Investor, pebisnis, dan filantropis
Tahun aktif: 1969–2019
Dikenal atas: Pendiri Sinar Mas Group
Kekayaan bersih: US$9,3 miliar (Januari 2019)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Sebelum Gugat 5 Kakak Tirinya, Freddy Widjaya Ajjukan Penetapan Sebagai Anak Sah Eka Tjipta Widjaya