Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seorang Bocah Meninggal di Rumah Sakit saat Tes Swab Covid-19, Alat Tes Patah di Dalam Hidung

Ayah kandung korban, Abdullah Bin Abdulaziz Al-Jawfan mengatakan, putranya sedang demam tinggi sehingga ia membawanya ke Rumah Sakit Umum Shaqra pekan

Editor: Ansar
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi alat tes swab. Foto: Petugas medis menunjukan alat swab pada kegiatan tes swab kepada penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Tes swab yang dilakukan secara random untuk 300 penumpang dengan mengumpulkan cairan dari bagian belakang hidung dan tenggorokan tersebut sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di transportasi umum. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang anak laki-laki Saudi, Abdulaziz mengalami insiden tragis saat tes swab Covid-19.

Bocah tersebut meninggal usai alat tes swab patah di dalam hidungnya.

Ayah kandung korban, Abdullah Bin Abdulaziz Al-Jawfan mengatakan, putranya sedang demam tinggi sehingga ia membawanya ke Rumah Sakit Umum Shaqra pekan lalu.

Dilansir Tribunnewswiki dari GulfToday, Rabu (15/7/2020), petugas medis memutuskan untuk melakukan tes swab demi memastikan bahwa anak tersebut tidak terinfeksi Covid-19.

Ambil Uang Pesantren Untuk Sekolah Perwira, Oknum Polisi Maros Dilapor Pengelola, Terancam Penjara

Gadis Cantik Ditipu Kakek Tua Ngaku CEO & Miliarder, Terbongkar saat Nikah di Hotel Mewah, Apes

Malangnya dalam proses tes SWAB yang dijalaninya, alat tes tersebut patah di dalam hidung Abdulaziz.

 

Dokter panik meminta anestesi umum untuk mengekstraksi alat tersebut.

Berdasarkan informasi dari GulfToday, operasi tersebut berhasil.

Namun anak lelaki tersebut dibiarkan tanpa prosedur tindak lanjut.

Dalam 24 jam, dia tidak sadarkan diri kemudian meninggal di rumah sakit.

Abdulaziz, Bocah Saudi Arabia meninggal
Abdulaziz, Bocah Saudi Arabia yang meninggal setelah tongkat tes swab COVID-19 patah di dalam hidungnya

Menurut situs berita Sabaq, Jawfan mengatakan, dirinya menyetujui tindakan dokter untuk mengeluarkan alat tes tersebut.

"Saya menyetujui permintaan dokter dan keputusannya, di mana dia melihat perlunya mengeluarkan tongkat yang patah dari hidung anak saya. Dan anak itu dalam kondisi baik, tetapi suhunya turun. " ujar lelaki tersebut.

Ayah Abdulaziz mengatakan usai kesehatan anaknya memburuk, ia ingin memindahkannya untuk pindah ke rumah sakit lain di Riyadh dan menghubungi ambulans.

 Ambil Uang Pesantren Untuk Sekolah Perwira, Oknum Polisi Maros Dilapor Pengelola, Terancam Penjara

 Gadis Cantik Ditipu Kakek Tua Ngaku CEO & Miliarder, Terbongkar saat Nikah di Hotel Mewah, Apes

Namun, Jawfan memberikan keterangan saat mereka menunggu ambulan di rumah sakit, anaknya telah tiada.

“Kami (ayah dan ibu) duduk di rumah sakit menunggu ambulans yang tidak datang. Anak itu dinyatakan meninggal. " tuturnya.

 

Jawfan sudah meminta penyelidikan segera atas insiden tersebut.

Dia bahkan meminta Menteri Kesehatan untuk memeriksa insiden tersebut.

Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq Al Rabiah juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga tersebut.

 Ambil Uang Pesantren Untuk Sekolah Perwira, Oknum Polisi Maros Dilapor Pengelola, Terancam Penjara

 Gadis Cantik Ditipu Kakek Tua Ngaku CEO & Miliarder, Terbongkar saat Nikah di Hotel Mewah, Apes

Dia berjanji untuk menindaklanjuti kasus kematian putra mereka.

Viral, Pemuda Ini Membagikan Kisahnya Saat Tes Swab Covid-19
Viral, Pemuda Ini Membagikan Kisahnya Saat Tes Swab Covid-19 (TIKTOK/@SAMOEDRA)

25 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UNS Positif Covid-19

Sebanyak 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, terkonfirmasi terpapar Covid-19.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Solo Reviono.

25 mahasiswa PPDS tersebut dinyatakan positif setelah melakukan pemeriksaan swab tenggorokan.

Diketahui, mahasiswa kedokteran tersebut tengah menjalani pendidikan dokter spesialis di RSUD Moewardi Solo.

"Iya, ada 25 mahasiswa PPDS dinyatakan positif Covid-19," kata Reviono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Awalnya ada seorang mahasiswa PPDS UNS yang menempuh pendidikan dokter spesialis paru di RSUD Dr Moewardi Solo yang terkonfirmasi Covid-19.

Pihak kampus kemudian melakukan tracing terhadap mahasiswa PPDS UNS yang juga menempuh pendidikan spesialis paru di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng tersebut.

 Ambil Uang Pesantren Untuk Sekolah Perwira, Oknum Polisi Maros Dilapor Pengelola, Terancam Penjara

 Gadis Cantik Ditipu Kakek Tua Ngaku CEO & Miliarder, Terbongkar saat Nikah di Hotel Mewah, Apes

"Ada 80 mahasiswa yang kita tracing. Mereka kita lakukan pemeriksaan swab. Hasilnya ada 25 mahasiswa yang dinyatakan positif," kata dia.

 

Menurut Reviono, 25 mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 sudah menjalani proses isolasi di RS UNS.

Mereka sebagian besar termasuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Kalau yang hasil pemeriksaan swabnya negatif, mereka tetap bertugas di RSUD Dr Moewardi," kata Reviono.

Reviono menyebut, mahasiswa PPDS UNS yang menempuh pendidikan dokter spesialis di RSUD Dr Moewardi total ada sekitar 700 orang.

Mereka terdiri dari semester I, II, III, IV sampai VIII.

"Tracing masih terus kita lakukan. Mungkin nanti bisa nambah," kata dia.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 UNS Solo Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, UNS memiliki dua rumah sakit pendidikan, yakni RSUD Dr Moewardi dan RS UNS.

"Teman-teman (mahasiswa) yang dinyatakan positif Covid-19 sehari-hari aktivitasnya terutama di RSUD Dr Moewardi.

"Tracing yang berjalan dilakukan di RSUD Dr Moewardi," kata Tonang.

Pihak RS UNS pun membantu proses isolasi 25 mahasiswa yang dinyatakan positif corona tersebut.

"Kondisi mahasiswa semuanya baik. Hampir semua tanpa genjala. Hanya ada satu dua yang gejala ringan," tutur dia. (*)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved