Tribun Maros
Hadiri Acara Adat, Chaidir Syam Sebut Ada Potensi Wisata di Tompobulu
Salah satunya terlihat dari antusias warga dalam merayakan pesta panen atau Mappadendang di wilayah Kecamatan Tompobulu Maros.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, TOMPOBULU - Budaya dan Adat Tradisional di Kabupaten Maros, Sulsel, masih terus dilestarikan dan dijunjung tinggi masyarakatnya.
Salah satunya terlihat dari antusias warga dalam merayakan pesta panen atau Mappadendang di wilayah Kecamatan Tompobulu, Maros.
Bakal Calon Bupati Maros, Chaidir Syam juga memberi perhatian dalam pengembangan budaya tersebut.
Ia pun ikut menyaksikan berbagai prosesi adat tradisonal di dusun Baru, Desa Bontomanurung Kec.amatan Tompobulu, yang dimulai pada, Senin (13/7/2020).
Prosesi yang terdiri dari Dengka Ase lolo (Pesta Panen), Allanja (Adu Betis) dan Balianja atau adegan menghalau orang jahat yang mengganggu kampung.
Chaidir mengatakan, prosesi ini sudah langka dan hanya dilaksanakan 2 tahun sekali, sehingga harus tetap dilestarikan.
"Prosesi ini hanya dilaksanakan dua kali sehari, maka harus tetap kita lestarikan agar tidak hilang," ujarnya, Selasa (14/7/2020).
"Tradisi ini memiliki potensi yang baik dalam menarik kunjungan wisata di Kabupaten Maros kedepannya," lanjutnya
Selain Adat tradisional, Chaidir juga melihat Wilayah tersebut memiliki potensi pembuatan gula merah yang sangat baik dan tuak manis yang jadi minuman ciri khas.
"Insya Allah potensi seperti inilah yang akan menjadi perhatian serius kita semua karena sangat berpotensi dalam pengembangan perekonomian masyarakat," tutupnya
Laporan Tribunmaros.com,M Ikhsan