Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Penggali Kubur

Kisah Bripka Eman Jadi Relawan Penggali Kubur Jenazah Pasien Corona, Gali Liang Lahat Sampai Subuh

Anggota Polresta Mamuju, Bripka Eman menjadi salah satu relawan penggali kubur jenazah pasien virus corona di TPU Kasiwa Timur.

Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
ist
Bripka Eman mengenakan baju hitam dan senter di kepala sebagai penerang saat menggali liang kubur jenazah Covid-19. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Anggota Polresta Mamuju, Bripka Eman menjadi salah satu relawan penggali kubur jenazah pasien virus corona atau Covid-19 di TPU Kasiwa Timur.

Bripka Eman mengaku terpanggil karena alasan kemanusiaan meski proses pemakaman kerap berlangsung hingga subuh hari karena mendapat penolakan dari warga setempat.

Ia pun menceritakan bagaimana awalnya ia bisa jadi relawan.

“Saya baca salah satu grup WhatsApp, sebelumnya saya sempat baca komentar bahwa tidak ada penggali, sudah larut malam, juga takut disentimen oleh masyarakat atau stigma negatif, serta takut resistensi dalam kondisi adanya penolakan oleh masyarakat setempat di TPU tersebut," katanya, Sabtu (11/7/2020).

"Disitu berbunyi dibutuhkan relawan menggali liang lahat untuk pasien Covid-19. Salah satu yang bersedia adalah senior saya di Pramuka Saka Bhayangkara, sehinga saya juga merasa terpanggil untuk ikut membantu,” lanjutnya.

Dikatakan, proses penggalian bukan hal mudah. Jika ada hambatan, bahkan sampai tiga kali berpindah-pindah.

Yang pertama setelah galian mencapai 50 sampai 60 cm ada bongkahan batu besar, sehingga berpindah ketempat lainnya.

Pada tahap galian kedua tiba-tiba datang seorang warga menolak posisi lubang tersebut karena dianggap terlalu dekat dengan pemukiman warga, lalu berpindah lagi kelubang ketiga.

"Hal ini yang membuat relawan penggali kelelahan dan memakan waktu yang cukup panjang sampai subuh," ujarnya.

"Galian ini selesai pas waktu subuh masuk, masjid-masjid di sekitar sudah bershalawat, akhirnya kami istrahat, dan menyerahkan liang lahat tersebut ke Tim Gugus Tugas Covid-19, mereka berpakain APD lengkap, merekalah yang melakukan proses pemakaman," cerita Eman.

Diketahui pasien Covid-19 yang meninggal yakni kasus 125 inisial RA warga Jl Tuna Mamuju sekitar pukul 18.30 Wita, Jumat (10/7/2020).

Menurut sekretaris Dinas Kesehatan pasien yang merupakan pegawai di Dinas Dukcapil tersebut sempat dirawat di ruang isolasi RS Regional Sulbar pada 6 Juli 2020 setelah dinyatakan positif Covid-19.

Proses panjang dilalui untuk mendapatkan kesepakatan penguburan.

Bukan tanpa alasan warga setempat serta beberapa tokoh yang tidak ingin disebut namanya memberikan ultimatum kepada petugas atau tim gugus tugas covid-19 kabupaten Mamuju.

“Bukan kami melarang untuk dikebumikan ditempat ini, hanya pekuburan ini memang bukan diperuntukkan untuk pasien Covid-19. Ini Pekuburan Islam umum, semestinya pemerintah siapkan lahan karena sudah ada anggarannya ” kata warga setempat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved