APBD Sulsel 2020
Semester 1, Serapan Anggaran Sulsel Baru 34,87%
Anggaran belanja langsung baru terserap Rp Rp 425,88 miliar. Nilai tersebut baru 22,59 persen dari daftar pengisian anggaran (DPA)
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) pada semester pertama 2020, masih jauh dari target.
Berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, total belanja langsung dan tak langsung periode Januari-Juni 2020 baru Rp 3,251 triliun atau 37,99 persen dari target Rp 9,323 triliun.
Anggaran belanja langsung baru terserap Rp Rp 425,88 miliar. Nilai tersebut baru 22,59 persen dari daftar pengisian anggaran (DPA) yang ditargetkan sebesar Rp 1,885 triliun.
Total dana yang telah digunakan untuk belanja pegawai tercatat Rp 1,003 miliar (44,5 persen), belanja barang dan jasa Rp 264,87 miliar (29,13 persen), serta belanja modal Rp 160 miliar (16,43 persen).
Sementara itu, total anggaran belanja tak langsung yang sudah terserap mencapai Rp 2,825 triliun atau setara dengan 37,99 persen dari alokasi DPA sebesar Rp 7,438 triliun.
Porsi belanja tak langsung paling banyak diserap untuk belanja pegawai Rp 1,331 triliun atau 40,9 persen dari target Rp 3,253 triliun.
Lalu diikuti belanja hibah Rp 613,31 miliar (37,48 persen), belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa Rp 577,45 miliar (36,10 persen).
kemudian, belanja tidak terduga Rp 219,37 miliar (43,87 persen), belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintah desa Rp 83,85 miliar (18,77 persen), belanja bantuan sosial 360 juta (25,35 persen).
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) BKAD Sulsel, Junaedi Bakri mengatakan, angka tersebut menurun tipis dibandingkan realisasi serapan anggaran tahun lalu.
Menurutnya, serapan anggaran selama semester 1 2019 di angka Rp 3,463 triliun atau 34,88 persen dari target Rp 9,930 triliun.
Artinya, menurun sekitar 0,01 persen saja. "Kalau dibandingkan tahun lalu, saya kira sudah bagus, karena kondisi pandemi Covid-19 masih bisa maksimal," ujar Junaedi via pesan WhatsApp, Jumat (10/7/2020).
*Realisasi Pendapatan Daerah Sulsel Tembus Rp 4,470 T
Junaedi Bakri mengatakan, hingga Semester 1 2020, realisasi pendapatan daerah Pemprov Sulsel mencapai 49,80 persen.
"Pendapatan itu terdiri dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), dana perimbangan pusat, serta Lain-lain Pendapatan yang sah seperti Dana Bagi Hasil (DBH) pajak dari Pemerintah Provinsi," katanya Jumat sore.
Tahun 2020, lanjut Yusron, masing-masing target penerimaan secara total untuk pendapatan sejumlah Rp 8,978 triliun.
Untuk PAD ditargetkan Rp 3,394 triliun. Sedangkan dana perimbangan dari pusat ditargetkan Rp 5,450 triliun.
Kemudian untuk lain-lain pendapatan yang sah yang terbesar dari bagi hasil pajak pemerintah provinsi ditargetkan Rp 133,95 miliar.
"Hingga Semester pertama realisasi untuk PAD itu sebesar 52,15 persen atau Rp 1,770 triliun. Kemudian dari dana perimbangan itu tercapai Rp 2,694 triliun atau 49,43 persen. Lalu dari bagi hasil pajak provinsi baru tercapai Rp 6,798 miliar atau 5,08 persen,” kata Edi sapaanya yabg sekarang menjabat Sekretaris Bappelitbangda Sulsel per, Kamis (9/7/2020).
Laporan APBD Sulsel Semester 1 2020
*Pendapatan Daerah
- Target: Rp 8.978.369.023.052
- Realisasi: Rp Rp 4.470.855.765.539
- Presentase: 49,80%
- Uraian:
1. Pajak Asli Daerah: Rp 1.770.051.506.219 (52,13%)
2. Dana Perimbangan: Rp 2.694.006.071.628 (29,43%)
3. Lain-Lain: Rp 6.798.187.692 (5,08%)
*Belanja Daerah
- Target: Rp 9.323.368.719.268,50
- Realisasi: Rp 3.251.521.743.137
- Presentase: 34,87%
- Uraian:
1. Belanja Tidak Langsung: Rp 2.825.636.191.420 (37,99%)
2. Belanja Langsung: Rp 425.885.551.717 (22,59%)
*Pembiayaan Daerah
- Target: 323.999.696.216
- Realisasi: Rp 72.064.281.794
- Presentase: 22,24%
- Pembiayaan Netto: Rp 72.064.281.794,49
- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran: Rp 1.291.398.304.196.