Update Corona Sinjai
Pandemi Corona, Penjualan Sapi Kurban di Sinjai Turun 50 Persen
Permintaan sapi kurban di Kabupaten Sinjai menurun akibat pandemi corona
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Permintaan sapi kurban di Kabupaten Sinjai menurun akibat pandemi corona
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Disnak Keswan Sinjai drh Mappamancu mengungkapkan bahwa tahun ini permintaan sapi sisa 50 persen dari 100 persen.
"Sekitar 50 persen penurunannya dari tahun lalu," kata Mappamancu, kepada TribunSinjai.Com, Kamis (9/7/2020).
Tahun lalu, ada 2.000 lebih ekor yang sudah dikirim ke luar Sinjai, sekarang tersisa kurang lebih 1000 ekor.
Saat ini jumlah populasi ternak sapi di Sinjai mencapai 140 ribu ekor.
Kabupaten Sinjai sebagai daerah terbesar ke empat di Sulawesi Selatan pemasok sapi untuk konsumsi dan populasinya setelah, Kabupaten Bone, Gowa dan Wajo.
Sapi yang boleh keluar dari Sinjai adalah sapi yang bebas penyakit. Hewan tersebut melewati uji kesehatan hewan sebelum dikirim ke daerah tujuan.
"Jika ada sapi yang berpenyakit maka tidak diperbolehkan untuk dijual ke daerah lain," jelas Mappamancu.
Ia juga menjamin bahwa daging sapi bali asal Sinjai disebut berkualitas.
Jenis sapi yang ada di Sinjai sapi bali, limosin dan simental.
Terpisah sejumlah peternak sapi di Sinjai memilih tak menjual sapinya saat pandemi ini dan mempersiapkan untuk penggemukan.
"Harga tidak turun tapi jarang pembeli, makanya kami gemukkan saja," kata Arase salah seorang peternak sapi di Sinjai Selatan. (*)