Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa, Camat: Saya Juga Dipaksa Menyetujui

Camat Gunung Sari Muhammad Mudasir mengatakan, tim medis, satgas Covid-19 setempat, dan keluarga sempat bernegosiasi mencari jalan keluar.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana

TRIBUN-TIMUR.COM- Ratusan warga Desa Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19 berinisial MS (50) pada Senin (6/7/2020) malam.

Ratusan orang itu menerobos Gedung Graha yang menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19 di RSUD Kota Mataram.

Mereka menuding penetapan status positif Covid-19 terhadap MS hanya rekayasa. Sebab, MS awalnya dirawat karena kecelakaan lalu lintas.

Camat Gunung Sari Muhammad Mudasir mengatakan, tim medis, satgas Covid-19 setempat, dan keluarga sempat bernegosiasi mencari jalan keluar.

VIDEO: 240 Polisi di Sumsel Ternyata Gunakan Narkoba, Terungkap dalam Program Pengakuan Dosa

YUSRIL Akhirnya Tanggapi Putusan Mahkamah Agung / MA Disebut Batalkan Kemenangan Jokowi Maruf Amin

BREAKING NEWS: Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas Prof Budu Positif Corona

Sebab, warga yang mendatangi rumah sakit semakin banyak. Warga pun mengancam memandikan jenazah secara mandiri.

"Kami sudah mencoba mengambil jalan tengah, agar semua sesuai protokol Covid-19, tapi warga banyak sekali dan memaksa membawa jenazah, saya juga dipaksa tanda tangan menyetujui jenazah dibawa pulang," kata Camat Gunung Sari, Muhammad Mudasir di RSUD Kota Mataram, Senin (6/7/2020).

Mudasir menjelaskan, MS meninggal pada Senin, sekitar pukul 18.30 WITA. Pasien itu dinyatakan positif Covid-19 setelah meningal.

Awalnya, keluarga menerima bahwa MS dinyatakan positif Covid-19. Tapi, mereka keberatan jika jenazah pasien dimandikan di rumah sakit.

"Warga ingin membawa pulang jenazah dan dimandikan di rumah duka, ini tentu tidak sesuai dengan protokol Covid-19, kami berupaya mencegah," kata Mudasir yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Gunung Sari.

Saat bernegosiasi, tim medis dan satgas Covid-19 mengizinkan keluarga ikut memandikan jenazah di rumah sakit.

"Mereka sebenarnya diizinkan ikut memandikan jenazah di rumah sakit dengan baju APD lengkap," kata Mudasir.

Warga pun diizinkan menggelar shalat jenazah dengan penerapan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak sebelum pemakaman.

Anggota keluarga, kata dia, juga diizinkan menguburkan jenazah asal menggunakan APD lengkap.

 VIDEO: 240 Polisi di Sumsel Ternyata Gunakan Narkoba, Terungkap dalam Program Pengakuan Dosa

 YUSRIL Akhirnya Tanggapi Putusan Mahkamah Agung / MA Disebut Batalkan Kemenangan Jokowi Maruf Amin

 BREAKING NEWS: Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas Prof Budu Positif Corona

"Tapi tetap tidak bisa dibendung," kata dia.

Warga tetap membaw pulang jenazah MS menggunakan taksi.

Sopir taksi yang didesak warga terpaksa membawa jenazah sampai ke rumah duka di Desa Mekar Sari, Lombok Barat.

Ratusan orang tersebut membubarkan diri dari rumah sakit dan mengikuti taksi tersebut dari belakang.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Mataram, Camat: Saya Dipaksa Menyetujui

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved