Pertamina
Konsumsi BBM di Sulawesi Meningkat di New Normal, Pertamina MOR VII Jaga Pasokan Tetap Aman
PT Pertamina MOR VII memastikan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman di Era New Normal di Sulawesi
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman di Era New Normal di Sulawesi.
Langkah pengamanan stok dan peningkatan keandalan distribusi terus dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM ke depannya.
Ketahanan stok BBM untuk wilayah Sulawesi saat ini lebih dari 14 hari.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan mengatakan, secara garis besar konsumsi BBM di Sulawesi masih belum kembali normal.
"Perhitungannya diambil dari rerata penyaluran normal yaitu sepanjang bulan Januari hingga Februari 2020 dibandingkan dengan rerata penyaluran saat era New Normal yang dimulai dari bulan Juni," katanya, Senin (6/7/2020).
Ia memaparkan, hingga akhir bulan Juni lalu, rerata konsumsi BBM all product baik Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Yaitu dari 9.517 Kilo Liter per hari menjadi 8.092 KL per hari.
Produk Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 7.041 KL per hari menjadi 5.833 KL per hari atau sebesar 17 persen.
Sedangkan, produk Gasoil (Solar, Pertamina Dex, dan Dexlite) mengalami penurunan sebesar 9 persen, yaitu dari 2.319 KL per hari menjadi 2.105 KL per hari.
Data tersebut menunjukkan, meski belum kembali normal, Sulawesi Selatan masih menjadi propinsi dengan konsumsi BBM terbesar yakni 2.676 KL per hari untuk Gasoline dan 1.118 KL per hari untuk Gasoil.
"Konsumsi Sulawesi Selatan sekitar separuh konsumsi seluruh Sulawesi," ujar Hatim.
Selanjutnya, disusul dengan Sulawesi Tengah dengan konsumsi Gasoline sebanyak 948 KL per hari dan Gasoil sebanyak 306 per KL per hari.
Untuk Sulawesi Utara, jumlah konsumsi Gasoline per harinya sebanyak 836 KL dan Gasoil sebanyak 203 KL.
Sulawesi Tenggara mencatat konsumsi Gasoline sebanyak 718 KL per hari dan Gasoil sebanyak 250 KL per hari.
Peningkatan konsumsi Gasoil secara khusus terjadi di Sulawesi Barat dan Gorontalo, masing-masing sebesar 7 persen dan 6 persen.
Jumlah konsumsi Gasoil Sulawesi Barat sebesar 134 KL per hari sedangkan Gorontalo sebesar 92 KL per hari.
Untuk Gasoline, Sulawesi Barat mencatat konsumsi sebesar 312 KL per hari dan Gorontalo sebesar 341 KL per hari.
Melihat tren saat ini, Hatim memprediksi akan mulai terjadi peningkatan konsumsi BBM dalam beberapa bulan ke depan.
"Seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas masyarakat, kami prediksi konsumsi BBM juga akan semakin meningkat," lanjutnya.
Peningkatan konsumsi BBM, Hatim memastikan akan dibarengi dengan upaya Pertamina untuk terus meningkatkan pelayanan dan pasokan BBM.
"Kami pastikan pasokan untuk tetap terjaga," tukasnya.
Hatim juga mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam penggunaan BBM untuk aktifitas sehari-hari.
"Masyarakat juga dapat turut berperan aktif dalam mengawasi distribusi dan penggunaan BBM dengan melaporkan jika terjadi kecurangan ke Call Center Pertamina 135," pungkas Hatim. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit