Irfan AB Terapkan Suasana Demokratis dalam Rumah Tangga
Hal tersebut dipicu salah satunya oleh Kekerasan Dalam Rumah Tinggi (KDRT) dan perselingkuhan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus perceraian di Sulawesi Selatan termasuk paling tinggi di Indonesia.
Hal tersebut dipicu salah satunya oleh Kekerasan Dalam Rumah Tinggi (KDRT) dan perselingkuhan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Irfan AB mengatakan KDRT dan perselingkuhan terjadi bisa saja karena sudah tak ada rasa kepercayaan.
"Ego yang besar seharusnya tidak ada dalam Rumah tangga, masing-masing harus saling pengertian dan menahan diri," jelasnya saat ditemui di Taman Wisata Alam Bantimurung, Kab Maros, Sulsel, Sabtu (4/7/2020).
Ia juga mengatakan KDRT merupakan warisan masa lalu, yang selalu menganggap bahwa laki-laki adalah pemegang keputusan yang tertinggi.
Padahal, sambungnya, dalam berumahtangga perlu dikembangkan suasana demokratis.
"Ada diskusi dan saling komunikasi, karena dengan adanya dialog akan mengalirkan kesepakatan dan pengertian yang sama" jelasnya.
Hal tersebut diterapkannya pula bersama istrinya Munifah Nur Islamiyah yang dinikahinya pada Desember 2019 lalu.
"Saya selalu berdialog dengan istri untuk mencegah adanya kesalahpahaman segala sesuatunya itu perlu dikompromikan," tuturnya.
Terlebih lagi, jika diantara pasangan memiliki latar belakang yang berbeda.
"Jadi memang perlu saling komunikasi agar timbul rasa kepercayaan antar sesama," pungkasnya.(*)