Kisah Inspiratif
KISAH MENGHARUKAN dr Sugih Rela Jadi Relawan Covid-19 Tinggalkan Bayi 3 Bulan Demi Tugas Kemanusiaan
Kisah Inspiratif dokter Sugih Rela Jadi Relawan Covid-19 Tinggalkan Bayi 3 Bulan Demi Tugas Kemanusiaan
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Mansur AM
TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Ia punya bayi mungil usianya baru 3 bulan. Namun jiwa kemanusiaannya terpanggil memenuhi sumpahnya sebagai seorang dokter.
Dialah Dokter Sugih Wibowo (37).
Dokter bertugas sebagai relawan melayani ratusan pasien positif Covid-19 di Makassar.
Kisah-kisahnya patut jadi teladan dan semoga menginspirasi.
4 Juli, Update Corona Makassar dan Sebaran Pasien Positif Covid-19 per Kecamatan,Rappocini Juara
PENGUMUMAN SBMPN 2020 Hari Ini di sbmptn.politeknik.or.id, Segera Daftar Ulang Jangan Sampai Gugur
Ia Tak pernah menyangka bakal menjadi dokter yang merawat 193 pasien positif virus corona, namun tanpa gejala atau OTG.
Dokter Sugih merupakan satu-satunya dokter yang diberi tanggung jawab untuk merawat pasien Covid-19 yang tergabung dalam program duta wisata Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Harper, Makassar.
Sejak 25 Mei 2020, pria yang sebelumnya bekerja di Puskesmas Maros ini rela meninggalkan istri dan anaknya yang berusia tiga bulan demi tugas dan tanggung jawab kemanusiaan.
Namun, dia tidak menyangka bakal menjadi satu-satunya dokter di Hotel Harper yang merawat 190 pasien.
Berbeda dengan hotel-hotel lain yang menjadi tempat program wisata Covid-19 lainnya yang diisi beberapa dokter.
"Di sini saya hanya sendirian dokter dan ditemani tiga orang perawat tangani 190 pasien. Kita bagi shift, digilir, dan tetap saling backup," kata Sugih saat diwawancara sejumlah wartawan, Kamis (2/7/2020).
Tugas Sugih sebagai garda terdepan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 dijalankannya dengan sikap profesionalisme tinggi.
Meski sadar resiko terpapar dan kelelahan mengintai, tapi hal itu tak menyurutkan Sugih bersama empat perawat untuk merawat pasien Covid-19 tiap harinya.
"Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus. Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih.
Selama menangani pasien Covid-19, Sugih mengaku menemui pasien dengan keluh kesahnya sendiri.
Meski umumnya menangani pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG), tetapi kebanyakan pasien merasa tidak nyaman.