Update Corona Makassar
Irfan AB Harap Tak Ada Lagi Tenaga Medis Bernasib Sama Seperti dr Sugih Wibowo
dr Sugih sempat menjadi perbincangan publik karena kabar merawat 193 peserta covid-19 seorang diri di wisata rekreasi covid-19.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hal yang menimpa dr Sugih Wibowo turut dikomentari oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan Fraksi Partai Amanat Nasional, Andi Muhammad Irfan AB.
Seperti diketahui dr Sugih sempat menjadi perbincangan publik karena kabar merawat 193 peserta covid-19 seorang diri di wisata rekreasi covid-19 yang berlokasi di Hotel Harper Makassar.
Bahkan, dr Sugih telah berkali-kali mendapat surat penugasan di Hotel Harper dan lagi-lagi seorang diri.
Mengetahui hal tersebut, Irfan AB sapaan akrabnya sangat menyayangkan apa yang telah dialami oleh dr Sugih Wibowo.
Ia mengatakan kondisi yang dialami oleh dr Sugih merupakan suara hati seorang tenaga medis yang saat ini berjuang melawan virus corona dan menangani ratusan pasien.
"Dia mewakili suara tim tenaga medis yang lain," tuturnya saat ditemui di Taman Wisata Bantimurung, Kabupaten Maros, Sabtu (4/7/2020).
Irfan AB juga berharap agar insentif dan uang harian yang sudah dianggarkan diberikan kepada para tenaga medis.
"Mereka itu tulang punggung negara saat ini, olehnya itu perlu disokong dengan semangat tidak hanya moril namun juga hak walaupun tak sebanding dengan nyawa yang dipertaruhkan saat ini," tegasnya.
Itulah, lanjutnya, perlu ada penguatan dari segi kapasitas rumah sakit di Sulawesi Selatan.
"Karena tanpa hal tersebut, kondisi seperti dr Sugih ini akan berulang. Semoga tak ada lagi tenaga medis yang bernasib sama dengan dr Sugih ini pembelajaran untuk kita semua," jelasnya.
Tangani 193 Medis Seorang Diri
dr Sugih Wibowo merupakan satu diantara banyaknya dokter yang turun langsung menangani pasien covid-19.
Diketahui ia merupakan dokter yang ditugaskan menangani 193 peserta Orang Tanpa Gejala (OTG) terkonfirmasi positif Jumat (3/7/2020) di Hotel Herper Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan.
Melalui wawancara khusus Tribun Timur via zoom pada Jumat (3/7/2020) ia membagi suka duka yang dihadapinya selama mendampingi sekaligus tangani ratusan pasien seorang diri.
Mendapat tiga kali surat penugasan, dr Sugih ternyata tak pernah ditemani oleh rekan sejawatnya.
"Hanya empat perawat saja itupun mereka bergantian," tuturnya.
Kondisi tersebut membuat, dr Sugih merasa jenuh karena terus-terusan ditugasi tanpa jeda.
"Jenuh sudah pasti, namun sekali lagi saya bertugas atas dasar tanggung jawab saya sebagai dokter bagaimanapun saya harus tetap berjuang," jelasnya.
Disinggung mengenai insentif, dr Sugih tak berkomentar banyak.
Ia mengatakan bertugas atas rasa kemanusiaan.
"Jika karena insentif kami incar untuk apa saya bertahan hingga saat ini seorang diri?," jelasnya.
"Saya standby 24 jam tangani pasien itu murni sendiri," tuturnya.
Diketahui, dr Sugi juga rela meninggalkan anak istrinya demi tugasnya tersebut.
"Anak saya baru 3 bulan, dia yang pertama tapi saya tinggalkan demi tugas," jelasnya.
Ia pun berharap segera mendapatkan waktu untuk bisa bertemu anak istrinya.
"Saya akan tetap bertugas sampai saya dinyatakan untuk selesai bertugas," jelasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana