Update Corona Sulsel
Info Corona Sulsel Hari Ini: Tambah 183 Positif Covid-19, RS Bhayangkara & RS Sayang Penuh Pasien
Pantau Update Corona Sulsel Hari Ini Sabtu 4 Juli 2020, kabar buruknya RS Bhayangkara dan RS Sayang Rakyat sudah penuh pasien Covid-19
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel yang dipimpin Gubernur Nurdin Abdullah harus bekerja cepat dan efektif.
Pasalnya, angka penambahan kasus positif Covid-19 masih di atas angka 100.
Kabar buruknya lagi, dua rumah sakit di Makassar RS Bhayangkara dan RS Dadi mengumumkan kapasitas pelayanan sudah penuh.
RS Unhas dan RS Wahidin juga semakin terbatas kapasitasnya.
Semoga Nurdin Abdullah dan tim gugus punya solusi cepat.

Informasi terbaru terkait penanggulangan Covid-19 di Sulawesi Selatan terus diperbarui Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Diskes Sulsel).
Dilansir data dari grup WhatsApp Berbagi Informasi Covid-19, Jumat (3/6/2020) malam memperlihatkan, jumlah kasus pada 106 hari pandemi Covid-19 hadir di Sulsel, terjadi kenaikan dari 5.379 pasien menjadi 5.562 pasien.
Artinya naik 183 pasien
Dilansir data update Covid-19 Sulsel yang dikirimkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel Husni Thamrin, distribusi per kabupaten/kota dari 183 pasien Covid-19 didapatkan dari:
Makassar 123 pasien
Maros 11 pasien
Gowa 8 pasien
Jeneponto 7 pasien
Selayar 7 pasien
Takalar 6 pasien
Bulukumba 5 pasien
Sinjai 4 pasien
Enrekang 3 pasien.
Soppeng 3 pasien
Luwu Timur 3 pasien
Pangkep 2 pasien dan
Bantaeng 1 pasien.
Sementara pasien sembuh di Sulsel naik dari 1.941 pasien menjadi 1.982 pasien. Artinya naik 41 pasien.
Angka itu sama dengan data nasional yang dirilis Kemenkes RI.
Untuk pasien positif yang meninggal naik empat pasien menjadi 176 pasien.
Data tersebut berbeda dengan data nasional yang penambahannya hingga tujuh pasien.
RS Bhayangkara Penuh
Ruang perawatan khusus Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar saat sudah dipenuhi pasien.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Farid Amansyah, saat dihubungi, Jumat (3/7/2020).

"Jadi begini kita ini ada 52 kamar covid dan 52 tempat tidur, ada dua tempat tidur ICU covid-19 sekarang ini penuh semua," paparnya.
Kondisi tersebut menurut dr Farid sudah terjadi kisaran sepekan terakhir.
Ini dikarenakan meningkatnya jumlah pasien sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar dicabut.
"Kondisinya memang setelah PSBB dicabut pasien meningkat dan akhirnya ketersediaan ruang perawatan itu tidak sebanding, makanya inilah penting untuk dilakukan pembatasan dan mematuhi protokol kesehatan agar tenaga medis juga tidak kewalahan," ungkapnya.
Dengan kondisi keterbatasan ini, RS Bhayangkara pun mengambil langkah alternatif untuk penanganan Covid-19.
Pasien yang masuk ke RS Bhayangkara dan berpotensi untuk dilakukan rawat inap terlebih dahulu akan mengikuti proses observasi di ruang ICU.
"Karena kamar penuh jadi pasien ini kita observasi dulu di ICU maksimal sehari dan jika ada kemungkinan untuk rawat inap lanjutan maka terpaksa kita rujuk ke rumah sakit lainnya," terangnya.
"Kalau yang masuk tanpa gejala dan ditemukan lewat tracing atau rapid Mandiri kita sarankan ke hotel yang masuk program Wisata Covid-19, untuk program ini juga ada dari Pemprov Sulsel," sambungnya.
Sampai saat ini RS Bhayangkara telah menangani 147 pasien covid.
RS Sayang Rakyat Juga Penuh
Rumah sakit rujukan Covid-19 di Sulawesi Selatan beberapa ada yang penuh.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Rakyat Makassar misalnya. Dari kapasitas 98 tempat tidur dengan delapan tempat tidur di ICU yang dilengkapi ventilator.
Direktur Utama RSUD Sayang Rakyat Haeriyah Bohari mengatakan, sudah beberapa hari ini, tempat tidur di rumah sakit milik Pemprov Sulsel itu penuh.
"Saya tidak dapat info saat ini (malam), tapi tadi pagi penuh," ujar Haeriyah yang dihubungi, Jumat (3/7/2020) malam.
Namun lanjut dia, trennya tiap sore ada pasien yang pulang atau sembuh.
"Yang sembuh itu banyak. Namun untuk hari ini di ICU disterilkan dulu satu hari. Karena ada enam suster yang terinfeksi. Besok (Sabtu) baru menerima lagi," ujarnya.
Sementara itu, di RS rujukan lainnya, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar. Dari 200 kapasitas tempat tidur ditambah 10 tempat tidur di ICU, per hari ini terisi 176 tempat tidur. Artinya menyisakan 24 tempat tidur di luar ICU.
"Awalnya kan 205, turun 196, turun 188 dan terakhir hari ini 176 tempat. Tapi itulah, terputar terus, ada yang masuk, keluar, masuk keluar," kata Dirut RSKD Dadi Arman Bausat saat dihubungi, Jumat malam.
Menurut Arman, tempat tidur ada dua macam. Ada untuk PDP, ada juga untuk pasien positif.
"Jadi ICU kami ada 10 tempat tidur. Terisi lima, lima kosong. Nah tidak boleh masuk yang tidak berat. Karena peruntukannya untuk pasien berat," ujarnya.(TRIBUN-TIMUR.COM)