Tribun Timur Podcast
Tribun Timur Podcast: Usai Dicopot Nurdin Abdullah, Prof Yusran: Jangan Seenaknya Salahkan Anak Buah
Tribun Timur Podcast: Usai dicopot Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Prof Yusran Yusuf: Jangan seenaknya salahkan anak buah
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN-TIMUR.COM - Awal pekan ini menjadi hari istimewa bagi Prof Yusran Jusuf.
Dia mengaku benar-benar menikmati posisinya sebagai ayah dari dua anak perempuannya.
Seharian Prof Yus, sapaan Prof Yusran Jusuf, hanya tinggal di rumahnya, kompleks Perumahan Dosen (Perumdos) Unhas, Tamanarea, Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
Prof Yus malah menjadi ayah sekaligus ibu bagi kedua hari pada Senin (29/6/2020) kemarin, karena istrinya, Andi Masniawati, sejak pagi sudah beranjak ke kampus untuk melaksanakan tugas sebagai dosen di Fakultas Farmasi Unhas.
Saat ditemui tim Tribun Timur di kediaman pribadinya, Prof Yusran Jusuf sedang sibuk mengurusi tanaman yang ada di halaman.
--
Dengarkan podcastnya di bawah ini.
--
Mengurusi tanam-tanaman, kata mantan Dekan Fakultas Kehutanan Unhas ini, telah ia lakoni sejak ia remaja.
"Kembali ke habitat," katanya.
Setelah diyakinkan, Prof Yus akhirnya bersedia bicara blak-blakan mengenai penggantian dirinya sebagai Penjabat Wali Kota Makassar yang begitu mendadak dan hubungannya dengan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA).
“Saya bersahabat dengan Pak Nurdin Abdullah sejak 1993, jadi sudah 27 tahun,” ujar Prof Yus kepada pewawancara, Manajer Produksi Tribun Timur, AS Kambie.
Wawancara eksklusif dengan Prof Yus akan disajikan bersambung dalam Tribun Timur cetak dan dapat juga disimak di chanel YouTube Tribun Timur dan di Tribun Timur Podcast.
Berikut kutipannya:
Prof Yus, Ini adalah hari ketiga Anda bebas dari segala macam kesibukan politik dan pemerintahan. Apakah Anda sekarang benar-benar sudah merasa menjadi ayah seutuhnya lagi?
Iya, Alhamdulillah.
Hari ini, saya benar-benar meluangkan waktu untuk keluarga, terutama untuk kedua anak saya.
Apalagi saat ini ibu sudah ke kampus.
Kemarin, kami sekeluarga dari Malino (Gowa).
Jadi seperti Anda lihat tadi, sejak pagi tadi ini, saya hanya urus taman. Sudah agak lama juga taman-taman ini tidak saya urus langsung.
44 Hari sebelumnya (saat menjadi Pj Wali Kota Makassar) apa yang bisa Prof Yus ceritakan?
Setelah dilantik menjadi Pj Wali Kota Makassar (13 Mei 2020), saya sudah sampaikan ke keluarga bahwa saya akan fokus urus Makassar karena waktu saya hanya singkat.
Sejak dilantik saya sudah sampaikan ke keluarga bahwa saya ini hanya Pj dan bisa diganti kapan saja.
Jadi sejak dilantik, Anda bisa saksikan, saya langsung bekerja.
Saya sampaikan ke Pak Camat, Pak Lurah, dan pegawai di pemkot, bahwa silakan Anda kerja dengan sebaik-baiknya dan saya yang akan mempertanggungjawabkan hasil kerja Anda itu.
Saya minta mereka tidak ragu bekerja sesuai undang-undang dan profesionalisme dan apapun risiko dari pekerjaan mereka yang sesuai undang-undang dan profesionalismenya itu akan saya pertanggungjawabkan sebagai pimpinan mereka.
Saya tegaskan kepada mereka bahwa saya tidak terbiasa menyalahkan anak buah saya.
Artinya, Anda juga sebenarnya berharap bahwa pimpinan Anda juga bersikap seperti itu.
Iya, seharusnya begitu.
Jangan seenaknya kita salahkan anak buah jika ada masalah yang tidak bisa kita atasi.
Apalagi sampai jamma’-jamma’-kan (laporkan) anak buah ke pimpinan yang lebih tinggi lagi, ke presiden misalnya, ha.. ha..
Ha.. ha.. Saya kira seperti itu.
Lanjut, cerita tentang keluarga yang terpotong tadi. Jadi Prof Yus sejak awal sudah siapkan keluarga untuk menerima kenyataan sepahit apapun terkait dengan jabatan Anda sebagai Pj Wali Kota Makassar
Iya, saya kira seperti itu. Dan saya merasa keluarga saya sudah siap sejak awal
Tapi kan tentunya Prof Yus tidak katakan akan diganti hanya dalam tempo satu bulan?
Iya memang. Yang saya katakan itu (ke keluarga), paling cepat tiga bulan, yah, seperti kebiasaan selama ini bahwa pj itu dievaluasi per tiga bulan.
Tapi faktanya Prof Yus hanya 44 hari sudah dievaluasi?
Yah, itulah. Makanya kami juga agak shock. Tapi, sejak awal kita sudah siap dengan situasi seperti ini.
Prof Yus, Anda 21 bulan, atau setahun lebih mendampingi Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah, mulai sebagai Ketua Tim Transisi sejak Agustus 2018 kemudian menjadi Ketua TP2D sejak September 2018 kemudian Ketua TGUPP.
Iya.. Bahkan sebelum Agustus dan September itu.
Artinya, saya dan beberapa teman sudah mendampingi beliau ( Nurdin Abdullah ) sejak masa pemilihan gubernur, bahkan sejak masih menjadi Bupati Bantaeng.
Oke, tapi kami akan fokus saja sejak September 2018 karena di situ Prof Yus secara resmi bergabung ke Pemprov Sulsel.
Bisa Anda jelaskan bagaimana prosesnya itu?
Apakah Pak Nurdin Abdullah yang meminta langsung Prof Yus atau Pak Nurdin Abdullah meminta ke Unhas kemudian Unhas mengirim Anda?
Jadi beliau memang dari awal yang meminta saya membantu.
Jadi secara resmi, beliau bersurat secara resmi ke Unhas, kemudian Unhas menugaskan saya.
Tapi sebelum bersurat ke Unhas, sudah beberapa kita lakukan pertemuan.
Setelah itu, Unhas memproses saya untuk pindah ke Pemprov Sulsel.
Jadi, setelah Anda memutuskan kembali ke kampus, apa rektor yang meminta Anda kembali?
Kalau itu lain lagi prosesnya.
Jadi saya yang bersurat secara resmi ke Pak Gubernur untuk kembali ke kampus dan suratnya sudah saya serahkan.
Sejak kapan Anda serahkan suratnya?
Sejak hari Jumat itu (Hari pelantikan Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, 26 Juni 2020).
Suratnya saya serahkan ke Gubernur.
Anda yang serahkan langsung?
Tentu bukan karena situasinya tidak memungkinkan.
Jadi suratnya saya titip.
Anda yakin surat itu sudah sampai ke Gubernur dan sudah dibaca?
Saya yakin begitu.
Informasi yang saya dengar seperti itu
Apa sudah ada balasan dari gubernur?
Maksud saya apa Pak Gubernur sudah pernah menghubungi Anda mempertanyakan surat pengunduran diri itu?
Sampai sekarang belum.(bersambung)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/gubernur-sulsel-nurdin-abdullah-pj-wali-kota-makassar-prof-yusran-jusuf-1-172020.jpg)