Ngovi Tribun Timur
Dosen FKM Unhas Ungkap Penyebab Masih Maraknya Peredaran Narkoba
Shanti mengaku pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan peredaran narkoba sudah massif, namun masih perlu ditingkatkan lagi.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Penyalahgunaan dan peredaran narkoba tak kunjung mereda meski negeri ini dilanda wabah corona. Indonesia khususnya Sulawesi Selatan masih menjadi sasaran peredaran barang haram tersebut.
Lalu apa penyebab sehingga peredaran narkoba ini masih marak?
Menurut Dosen Departemen Promosi Kesehatan FKM Universitas Hasanuddin Shanti Riskiyani SKM MKes bahwa ini disebabkan karena masih tingginya permintaan.
"Kalau kita bicara soal narkoba, maka kita tidak hanya bicara masalah ketersedian barang, tapi juga karena permintaan tinggi, " kata Shanti Riskiyani dalam Ngovi (Ngobrol Virtual) Tribun Timur bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel via Zoom, Kamis, 2 Juni 2020.
Acara ini disiarkan langsung melalui Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar dan Youtube Tribun Timur
Shanti mengaku pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan peredaran narkoba sudah massif, namun masih perlu ditingkatkan lagi.
Pemerintah diminta mampu menspesfikasikan target upaya pencegahaan.
Sosialisasi pencegahaan kepada kelompok yang tau tentang narkoba dan tidak tahu harus dipisahkan.
"Saya sempat membandingkan antara remaja di Makassar dan Jakarta. Mereka sama sama punya akses internet.Tapi bedanya, remaja di Jakarta lebih suka lewat media, sedangkan di Makassar lebih suka dengan tatap muka dan ngobrol langsung, "kata kandidat doktor dari Universitas Indonesia ini.
"Selama ini yang massif disasar dengan hal yang sama . Seharusnya lebih kreatif merancam kampanye upaya pencegahaan, "sebut Shanti yang selama ini juga dikenal sebagai peneliti dan aktifis peduli korban narkotika melalui lembaga Makassar Harm Reduction Community ini. (*)