Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Anggota Komunitas Jaringan Janda Berpotensi Raup Penghasilan Rp 3,4 Juta per Bulan

Launching usaha bakso yang dikelola Komunitas Jaringan Janda (JJ) ini digelar dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Sudirman
Ist
launching bakso jj, rabu (1/7/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- CV Jalan Jannah Indonesia resmi melaunching Bakso JJ di Kampus Cokroaminoto, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/7/2020).

Launching usaha bakso yang dikelola Komunitas Jaringan Janda (JJ) ini digelar dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Salah satu pendiri komunitas Jaringan Janda (JJ), Hasbullah mengatakan, sejak dibentuk pada Desember 2019 lalu, ia menilai potensinya untuk memberdayakan para janda dari 15 kecamatan di Makassar semakin besar.

Bahkan, ia memiliki data tersendiri bahwa kurang lebih 12 ribu janda muda di Sulawesi Selatan setiap tahunnya atau kisaran 500 orang per kabupaten.

Olehnya itu, target market kita di bisnis JJ ialah mengambil 30 persen ke depannya dari total keseluruhan dengan harapan, mereka yang masih di usia produktif tetap bisa mendapatkan penghasilan.

"Mengapa kita memberdayakan janda ini, karena usia mereka masih produktif. Semangatnya sangat tinggi untuk sukses dan kita memang wadahi di sini dengan target penghasilan per bulan Rp 3,4 juta per orang," katanya pada Tribun Timur, Rabu (1/7/2020).

Selain menjadi anggota komunitas, menurut Hasbullah, secara langsung terdaftar sebagai anggota koperasi sehingga bisa meminjam dana jika ada keperluan mendesak.

Mengenai outlet khusus bagi anggota komunitas, Hasbullah menyebutkan saat ini masih dijual perseorangan secara kreatif, salah satunya dengan memanfaatkan sosial media.

"Kita belum ada outlet, nanti kalau ada JJ yang rumahnya representatif. Kita siapkan outlet dan menjual di rumahnya," ujarnya.

Sedangkan inovasi di tengah pandemi, Hasbullah lebih banyak menyarankan anggota JJ memanfaatkan sosial media sehingga tetap aman dari penyebaran Covid-19.

Ia menambahkan, bakso JJ ini juga gencar dipromosikan melalui usaha mikro, kualitas terjadi karena daging dipasok langsung dari peternakan Unhas menjadi salah satu kelebihan.

Hal serupa disampaikan Ketua Komunitas JJ, Rosa. Ia mengatakan bakso JJ ini ditawarkan Rp 15 ribu per porsi.

Sementara dalam bentuk kemasan dibanderol mulai 30 ribu sampai 50 ribu lengkap dengan bumbunya.

"Soal rasa tentu kami jamin, apalagi soal kebersihannya. Karena motto kami di sini selain meningkatkan taraf hidup para janda, juga menjual bakso sehat dan aman dikonsumsi," ujarnya

Pembina Komunitas Jaringan Janda (JJ) Makassar yang juga Rektor Universitad Cokroaminoto, Prof dr H Muhammad Asdar menambahkan, bisnis bakso JJ ini peluangnya besar.

Selain membantu para janda mendapatkan penghasilan, kualitasnya pun terjamin sehingga pasarnya digadang-gadang akan semakin besar ke depannya.

"Apalagi setiap kabupaten kita punya koordinator, mereka akan mengedukasi janda lainnya agar bisa menjual lebih banyak bakso JJ. Selain dapat penghasilan cukup besar, mereka bisa meningkatkan rasa percaya dirinya.

"Kami ingin menapik anggapan negatif masyarakat, bahwa mereka ini tidak memiliki image yang buruk. Mereka berhak melanjutkan taraf hidupnya," pungkasnya.

Turut hadir beberapa pendiri komunitas, sejumlah anggota, termasuk pemasuk daging segar bagi usaha bakso tersebut, Dekan Fakultas Peternakan Unhas dan timnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved