Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Hasil Swab Keluar Saat Disalatkan, Jenazah PDP yang Dibawa Pulang Keluarga Ternyata Positif Corona

Anak dan keluarga almarhum pun terpaksa harus menjalani isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus corona sesuai dengan arahan petugas Covid 19

Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
handover
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kota Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Jenazah pasien Rumah Sakit Daya, Makassar, Sulawesi Selatan, Chaidir yang dimakamkan di Pekuburan Sudiang, Kota Makassar, dinyatakan positif covid-19, Sabtu (27/6/2020).

Anak dan keluarga almarhum pun terpaksa harus menjalani isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus corona sesuai dengan arahan petugas Covid 19 Makassar.

"Saya tadi temani tim gugus meminta agar keluarga almarhum, anak untuk diisolasi mandiri, " ujar tetangga almarhum, Andi Hadi Ibrahim Baso sekaligus anggota DPRD Kota Makassar.

Andi Hadi menceritakan, mereka dan keluarga almarhum sebelumnya membawa jenazah Chaidir dari rumah sakit untuk dimakamkan di pekuburan umum.

Hal ini dikarenakan penyebab meninggalnya diduga karena penyakit yang diderita almarhum.

Politisi ini mengaku mengambil jenazah almarhum yang nota bene adalah gurunya sendiri sejak duduk dibangku sekolah atas sepengetahuan dari rumah sakit.

Bahkan disaksikan langsung pihak pengamanan dari Kepolisian dan TNI dan Wakil Direktur Rumah Sakit Daya.

"TIdak ada ambil paksa. karena saat itu ada ibu Wadir. Seandainya pada saat itu ada larangan bawa pulang kami tidak akan membawa jenazah, " Sebutnya.

"Begitu kami mau ambil muncullah pertanyaan dari kepolisian apa dasarnya supaya bisa laporkan ke komandan kami, "ujarnya.

Atas dasar itu, Andi Hadi Ibrahim Baso menjaminkan diri agar jenazah Ustad Chaidir dimakamkan sesuai penyelenggara jenazah secara umum. Bukan berdasarkan prosedur Covid-19.

"Saya tanda tangan sesuai amanah keluarga almarhum. Karena memang keluarganya tidak bersedia dimakamkan secara protokol covid19, " Sebutnya.

Apalagi kata dia, waktu itu belum ada hasil tes swab pun yang keluar dari rumah sakit menyatakan almarhum positif terpapar covid 19.

Hasil swab almarhum baru diketahui oleh keluarga saat jenazah sudah berada di Masjid untuk disalatkan.

"Maka saya menimbang dengan pertimbangan syariat Islam dan pertimbangan keamanan keluarga almarhum untuk segera menyelenggarakan proses pemusaran jenazah, dan Alhamdulillah pakaian APD kami diberikan dari Rumah Sakit Daya, " Sebutnya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved