Temu Usaha Wija To Luwu 2020
Narasumber TUWTL 2020, Prof Mansyur Ramly: Corona Diutus Allah SWT untuk Memaksa Kita Hijrah
Disampaikan dalam Temu Usaha Wija To Luwu yang digelar Kerukunan Keluarga Luwu Raya dari pagi hingga malam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kemajuan sekarang sangat tergantung pada kemampuan membangun jejaring. Pandemi Corona memaksa kita untuk berhijrah.
Demikian disampaikan Prof Dr Mansyur Ramly dalam Temu Usaha Wija To Luwu 2020, TUWTL 2020, Sabtu (27/6/2020) siang.
Mengulas "Membangun Kemitraan Usaha Berbasis Komunitas" dalam temu usaha tersebut, Prof Mansyur Ramly mengajak Wija To Luwu memanfaatkan situasi untuk mengembangkan diri.
"Allah menurunkan Corona ini untuk l memaksa kita berhijrah," tegas Prof Mansyur Ramly, yang juga mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu.
Menurut Prof Mansyur Ramly, jejaring ada dua macam, jejaring real dan jejaring ide.
"Sekarang kalau mau berhasil, bukan semata ditentukan oleh kapital. Kesuksesan lebih banyak ditentukan oleh integritas. Jadi integritas sangat penting sekali. Kedua kreativitas inovatif. Margin harga lebih banyak ditentukan oleh hasil kreativitas inovatif," jelas Prof Mansyur Ramly.
Dia mendukung usulan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya, KKL Raya, Buhari Kahar Muzakkar, yang meminta Wija To Luwu memanfaatkan bisnis daring untuk saling memenuhi kebutuhan warga To Luwu di manapun berada.
"Almarhumah ibu saya, tidak bisa buka puasa kalau tidak ada kapurung. Tentu ini bisa terpenuhi dengan baik jika ada saling membantu sesama Wija to Luwu. Tidak mungkin setiap hari kami bikin kapurung di rumah," jelas Prof Mansyur Ramly.
Dalam simposium sehat yang dipandu Moderator Udhi Syahruddin Hamun dan diikuti seratusan Wija To Luwu dari berbagai provinsi itu, Prof Mansyur Ramly juga memperkenalkan semangat comvetitiveness, yang dia sebut sikap untuk bersaing tapi tetap bekerjasama.
"Jejaring yang yang real. Petani dan suplaier.
Jejaring ide. Saling berbagi pengalaman.
Sekarang kita di era speed up competition, persaingan cepat. Peluang seperti tuyul, tidak dilihat karena mata kita berkedip, cepat sekali. Jack Ma mengatakan, 80 % usaha nanti karena e-commerce," jelas Prof Mansyur.
Pemateri lain dalam TUWTL 2020 sesi pertama itu adalah Micro Banking Manajer Bank Mandiri Makassar Marlin Ghazali Amir. Dia mengulas "Peluang Pembiayaan Usaha UMKM di era New Normal". Kemudian Saldy Mansyur SE yang mengupas "Prospek Kerjasama PT KIMA dengan Usaha UMKM".
Sesi dua dimulai pukul 13.30 wita hingga pukul 17.00 wita.
Pada sesi kedua ditampilkan Sucfes Sory dari Budi Harta Winata di Jakarta, Ir Hasbi Syamsyu Ali MM mengulas Peluang dan Tantangan Industri Konstruksi, serta Andi Abdillah A Rahim ST yang mengupas Kerjasama Usaha Model Syirkah.
Sesi ketiga berlangsung pukul 19.30 hingga pukul 21.30 wita malam.
Sesi tiga diisi Pameran Online Produk UMKM Luwu Raya, Presentasi Usaha dari tiap Kabupaten/Kota. Dari Kabupaten Luwu diwakili Wahyu Napeng SE (Ketua Perpadi Luwu) dan Hi Salmah (Dapur Gambung Suli).
Presentase dari Kota Palopo diwakili Drs Baharman Supri (Ketua Asosiasi Pengusaha Kayu, Palopo/pengusaha Kayu dan Meubiler) serta pengusaha rumput laut Muh Agung Pananrang SE.
Luwu Utara diwakili Owner Mandiri Sagu Masamba Ahmad Basir dan owner Madu Trigona Rahmat Ilahi ST.
Presentase Luwu Timur dari Ketua Asosiasi Petani Merica Amran Syam SE dan owner Warung Cookis Burau Haji Hawa.
Setelah tanya jawab, acara dilanjutkan Pembentukan Forum Bisnis Wija To Luwu.(*)