Pegawai Unhas Positif Corona
Setelah Pegawai, Unhas Akan Rapid Test Seluruh Dosen
Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Unhas gelar rapid test massal pegawai dan hasilnya 25 positif Covid-19.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menggelar rapid test massal untuk dosen.
Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Unhas gelar rapid test massal pegawai dan hasilnya 25 positif Covid-19.
Rapid test massal tersebut akan digelar setelah Unhas menerima ribuan alat kesehatan penanganan Covid-19 dari Gugus Tugas Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Penyerahan alat kesehatan penanganan Covid-19 tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah kepada Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu di rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (24/6/2020).
Alat kesehatan tersebut berupa masker non-medis 3.000 buah, APD UEA 2.500 buah, masker N95 100, Googless 1.000 buah dan alat rapid test 4.000 unit.
Prof Dwia Aries Tina menyampaikan terima kasih atas komitmen bersama Pemerintah Provinsi untuk melakukan proses percepatan penurunan angka penularan Covid-19 di Makassar.
"Bantuan ini akan kami manfaatkan dengan baik. Terutama 4.000 alat rapid test tersebut akan kami gunakan untuk kembali melakukan test kepada para dosen di Unhas. Ini menjadi wujud sinergi yang sudah kita bangun bersama pemerintah. Kami harap, dengan kolaborasi tersebut membantu upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19," jelas Prof Dwia dalam rilis yang diterima tribun-timur.com.
Sebelumnya Unhas telah melakukan test massal kepada para pegawai dan tenaga kependidikan. Unhas berencana untuk melanjutkan test kepada para dosen. Selain sebagai upaya pencegahan, tes juga sebagai langkah edukasi kepada masyarakat luas yang menolak rapid test.
"Kita ingin memberikan contoh ke masyarakat bahwa rapid bukan hal yang harus ditolak. Positif itu bukan aib, justru kita menjadi pahlawan karena telah melindungi orang-orang disekitar kita. Makanya kemarin kita lakukan rapid kepada 2.000 pegawai secara massif, kita ingin menunjukkan bahwa ayo kita sterilkan. Kalau kita mau memutuskan mata rantai, kita bersihkan institusi terdekat atau lingkungan sekitar kita," sambung Prof Dwia.
Lebih lanjut, menurut Prof Dwia rapid test untuk para dosen di Unhas menjadi bentuk kesiapan Unhas menerima calon mahasiswa baru. Apalagi dalam waktu dekat akan diselenggarakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang mana para panitia yang terlibat didominasi oleh para dosen.
"Momen baik juga, rencananya 5 -13 Juli akan berlangsung UTBK. Panitianya para dosen, kasihan jika para peserta yang dalam keadaan sehat tersebut harus tertular jika diantara panitia ada yang terindikasi positif. Jika terdeteksi dini kita bisa melakukan upaya pencegahan," ungkap Prof Dwia.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa bantuan tersebut menjadi langkah strategis yang diupayakan oleh pemerintah Provinsi guna menekan laju penyebaran Covid-19.
Sampai saat ini, pemerintah telah melakukan beberapa upaya strategis sebagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satunya dengan melakukan berbagai kerja sama dengan instansi maupun lembaga kemasyarakatan guna memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penanganan Covid-19.