Dokter Terpapar Corona
BREAKING NEWS: Bertambah, Dua Dokter Kabupaten Gowa Terpapar Covid-19
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Gowa menyampaikan dua tambahan dua dokter yang terjangkit Virus Corona, Rabu (24/6/2020)
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-GOWA.COM, SUNGGUMINASA -- Jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19 di tengah pandemi kembali bertambah di wilayah Kabupaten Gowa.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Gowa menyampaikan dua tambahan dua dokter yang terjangkit Virus Corona, Rabu (24/6/2020) pagi.
Ketua IDI Gowa, dr Suryadi mengatakan, kedua dokter tersebut bertugas di RSUD Syekh Yusuf dan salah satu puskemas.
"Tambahan hingga hari ini satu dokter yang tugas di puskesmas dan satu dokter yang tugas di RS," kata dr Suryadi kepada Tribungowa.com, Rabu (24/6/2020).
IDI Kabupaten Gowa sebagai organisasi profesi terus memberikan dukungan kesembuhan kepada dokter yang terpapar Covid-19.
Dua dokter asal Kabupaten Gowa itu menambah deretan jumlah dokter yang terjangkit di Sulsel selama pandemi Virus Corona.
Hal serupa juga dialami sejumlah dokter sebelumnya.
Antara lain Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Profesor Idrus Paturusi, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel sekaligus Ketua IDI Sulsel dr Muhammad Ichsan Mustari.
Kemudian putra Idrus Paturusi, dr Sultan Hasanuddin, salah seorang dokter yang bertugas di Kabupaten Maros, serta salah seorang dokter Puskesmas Bontonompo Kabupaten Gowa.
Update Corona Sulsel Rabu 24 Juni Hari Ini
Warga Sulsel harus tetap waspada dari ancaman Covid-19.
Hingga Rabu (24/6/2020) hari ini, angka positif Covid-19 di Sulsel sudah tembus lebih 4.000-an kasus mengalahkan provinsi padat penduduk seperti Jabar, Jateng, Yogyakarta dan Banten.
Angka 4.000-an kasus ini tentu saja menambah pekerjaan rumah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang merangkap Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulsel.
Lowongan Kerja Terbaru - Bank BRI Terima Karyawan Baru, Mulai Tamatan SMA, Cek Syarat dan Gaji
ILC TV One Tadi Malam: Koruptor Kakap Nazaruddin Bebas, Angelina Sondakh & Andi Mallarangeng Diseret
Fadel Islami Ungkap Kebiasaan Muzdalifah yang Bikin Dongkol,Eks Nassar Bikin Gerah Suami Brondongnya
Lalu apa sebenarnya yang dikerjakan tim gugus selama ini?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merilis laporan media harian Covid-19 per Selasa (23/6/2020) pukul 12.00 Wita.
Dari 34 provinsi di Indonesia, penambahan pasien Covid-19 terbanyak masih dipegang Jawa Timur dengan 258 pasien.
Diikuti DKI Jakarta 160 pasien dan Sulawesi Selatan 154 pasien
Khusus Sulsel, penambahan 154 pasien Covid-19 tersebut membuat jumlah angka pasien Covid-19 di Sulsel tembus empat ribu kasus, tepatnya 4.062 pasien.
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Selatan Prof Syafri Kamsul Arif membeberkan kerja-kerja ril tim gugus.
Ia mengatakan, Gugus Tugas secara proaktif melakukan penanganan Covid-19 di Sulsel.
"Namun kita tetap mengedepankan koordinasi lintas sektor dan tingkat wilayah. Covid-19 bukan hanya soal kesehatan, tapi juga masalah sosial dan ekonomi dan ini kita lakukan secara terintegrasi," kata Direktur RS Unhas itu via konferensi video, Selasa (23/6/2020).
Langkah yang sudah dilakukan utamanya berkoordinasi dengan Pemkot Makassar.
"70 persen-80 persen angka harian positif baru representatif dari Makassar. Kita harapkan massif tracing, intensif testinf dan edukasi," ujarnya.
Anggota Tim Pakar Medis dan Critical Care Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 itu mengatakan, sejak minggu lalu akan diterapkan sanksi dan reward.
"Bukan hanya sanksi tapi ada juga reward. Dimana daerah bisa merubah dari zona merah menjadi kuning, kuning ke hijau. Saya kira penanganannya hingga tingkat RT-RW," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Ichsan Mustari tidak mendetailkan penambahan 154 pasien menurut distribusi per kabupaten/kota.
"Total penambahan hari ini 154 pasien, yakni di Bulukumba, Lutim, Gowa, Takalar, Bantaeng, Barru, Maros, Palopo, Pinrang, Sekayar dan Sinjai. Terbanyak di Makassar 107 pasien," kata Ketua IDI Sulsel itu.
Sementara untuk jumlah pasien sembuh pada Selasa (23/6/2020) terbanyak diduduki DKI Jakarta dengan 100 pasien, diikuti Jawa Timur 60 pasien dan Jawa Tengah 50 pasien.
Sulawesi Selatan berada di posisi lima dengan 42 pasien sembuh. Total pasien sembuh di Sulsel naik dari 1.321 pasien menjadi 1.363 pasien.
Isu Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 Sudah Penuh?
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Selatan Prof Syafri Kamsul Arif membantah kabar bila tempat tidur di Rumah Sakit penyangga Covid-19 di Sulsel penuh.
"Tidak betul penuh, tapi antisipasi outbreak (letupan kasus Covid-19) kita akan vidcon (video conference) dengan perwakilan RS rujukan," ujar Direktur RS Unhas itu via konferensi video, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, rumah sakit rujukan yang ditunjuk Pemprov Sulsel ada lima. RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Unhas, RSUD Sayang Rakyat, RSKD Dadi dan RS Labuang Baji.
"Tadi kami sudah cek bersama dengan tim Gugus Tugas Percepatan Pembangunan dan Kesehatan Prof Budu, walaupun barangkali memang saat ini pasien yang dirawat itu cukup padat, tapi tidak sampai semuanya itu kapasitasnya full," katanya.
"Cek di RSKD Dadi masih ada 50 bed, di RS Sayang Rakyat juga demikian, RS Labuang Baji pun demikian. Malam ini kami akan vidcon dengan RS rujukan dan penyangga, antisipasi outbreak," jelas Syafri.
Ia menegaskan, pasien terkonfirmasi Covid-19 tidak semua mendapat perawatan di RS.
"Kita juga akan menbuka ruang seperti Duta Covid. Dari 2 ribu sekian dirawat, 1.500 dirawat mandiri. Setengahnya dirawat di hotel. Nah itu dapat kita tingkatkan. Hal ini membuat, tidak serta merta habis bad seperti yang meluas di masyarakat," jelasnya.(TRIBUN-TIMUR.COM)
Lowongan Kerja Terbaru - Bank BRI Terima Karyawan Baru, Mulai Tamatan SMA, Cek Syarat dan Gaji
ILC TV One Tadi Malam: Koruptor Kakap Nazaruddin Bebas, Angelina Sondakh & Andi Mallarangeng Diseret
Fadel Islami Ungkap Kebiasaan Muzdalifah yang Bikin Dongkol,Eks Nassar Bikin Gerah Suami Brondongnya
(TribunGowa.com)
Laporan Kontributor TribunGowa.com @bungari95