Kenapa Indonesia Butuh TKA China? Luhut Pandjaitan Beri Penjelasan, Sebut Dampak Ekonominya Besar
Publik lalu bertanya, kenapa sih harus orang-orang China yang dimasukkan untuk bekerja di Indonesia?
TRIBUN-TIMUR.COM - Dengar kata China, banyak dari kita tidak suka. Bahkan sampai mengatakan dirinya anti China
Bukan hanya sekarang-sekarang saja, tapi sudah sejak dulu
Padahal warga asing dari negeri bambu itu sudah ada sejak dahulu kala di negara kita
Yang terbaru saat ini, China lagi-lagi menjadi sorotan karena dituding sebagai penyebar Virus Corona awalnya
Ditambah dengan rencana kedatangan 500 TKA China pada awal Juli mendatang di Sulawesi Tenggara
• Mendadak Pak RT Ungkap Kebiasaan Istri John Kei di Lingkungan Rumah, Sama Kelakuan dengan Suaminya
• Nasib Sial Penyebar Video Viral Dokter Perempuan Surabaya Tanpa Busana, Sempat Tertawakan
Publik lalu bertanya, kenapa sih harus orang-orang China yang dimasukkan untuk bekerja di Indonesia?
Apa syarat yang diberikan Indonesia kepada China agar mau kerja?
Pertanyaan itu mungkin hanya segelintir orang yang paham jawabannya
Dan dijelaskan juga oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Luhut memang menjadi orang yang paling disorot soal kedatangan TKA China di Sulawesi Tenggara
Bahkan meski awalnya Gubernur Sultra Ali Mazi menolak menerima ratusan TKA itu, Luhut tetap bersitegas memasukkan mereka dengan alasan sudah ada persetujuan Presiden Jokowi
Dan kini setelah pemerintah Sulawesi Tenggara sudah mengizinkan, Luhut mau tidak mau harus menjelaskan kenapa harus TKA China yang dipakai
Menurutnya kedekatan pemerintah Indonesia dengan para negara investor asing tidak bisa terelakkan.
China misalnya dianggap memberikan dampak ekonomi yang besar secara global termasuk ke Indonesia.
Oleh karena itu ia menilai Indonesia patut menjaga keakraban dengan investor China.
"Kita suka tidak suka, kita tidak bisa ignore keberadaan dia (China). Ini punya dampak. Apalagi jarak kita dekat dengan dia ( China). Oleh karena itu kita harus pelihara dengan soft power antara bagaimana hubungan kita dengan Timur Tengah, dengan Tiongkok, dengan Amerika," katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Meski dekat dengan investor China, pemerintah kata mantan Menko Polhukam ini juga menekankan berinvestasi di Indonesia harus tetap memenuhi syarat yang berlaku.
Pertama, harus membawa universitas teknologi.
Kedua, harus punya teknologi transfer.
Ketiga, punya credit value.
• Mendadak Pak RT Ungkap Kebiasaan Istri John Kei di Lingkungan Rumah, Sama Kelakuan dengan Suaminya
• Nasib Sial Penyebar Video Viral Dokter Perempuan Surabaya Tanpa Busana, Sempat Tertawakan
Keempat, China harus melakukan Business to business (B2B) untuk menghindari jebakan utang.
Kelima, harus menyerap ketenagakerjaan Indonesia sebanyak mungkin.
"Mereka harus mematuhi kriteria yang kita berikan. Jadi, tidak sembarangan dia masuk. Ada lima kriteria mereka untuk masuk investasi ke Indonesia. Tapi dalam hal ini, kita tidak punya engineer yang cukup dalam bidang teknologi. Kita siapkan membuat Politeknik dengan Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Luhut juga menjelaskan kedekatan pemerintah dengan investor asal Uni Emirat Arab.
Luhut mengatakan, kedekatan pemerintah dengan investor negara Timur tengah itu tidak lepas dari keakraban Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemimpin negara tersebut.
Dia juga mengatakan, rencana investasi dengan Abu Dhabi saat ini masih berjalan senilai 20 miliar dollar AS.
"Dan sekarang dengan Pemerintahan Joko Widodo saya kira hubungan kita dengan tiga-tiganya ini saya bisa bilang sangat baik. Kita dengan Abu Dhabi masuk investasi ke kita 20 miliar dollar AS lebih dan itu semua on going," ujarnya.
Massa Adang TKA China
Ratusan orang dari berbagai elemen berunjuk rasa di perempatan Bandara Haluoleo Kendari di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020), menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Ratusan orang itu bergerak dari kantor imigrasi menuju Bandara Haluoleo dan berencana mengadang pekerja China yang rencananya akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari pukul 17.30 Wita.
Dalam aksi itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sudirman ikut menyampaikan orasinya di perempatan Bandara Haluoleo Kendari.
Dalam orasinya, Sudirman yang merupakan politisi PKS menyatakan penolakan terhadap kehadiran ratusan TKA di tengah wabah virus corona alias Covid-19.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah dengan mendatangkan TKA sangat tidak tepat, sementara masih banyak warga di Sultra yang belum memiliki pekerjaan.
"Jangan kita jadi tamu di negeri sendiri, banyak tenaga kerja kita yang masuk bekerja tapi banyak sekali persyaratannya. Banyak sekali alasannya, bilang saja tidak mau kasih kerja kita," teriak Sudirman.
Menurut dia, TKA terlalu mudah didatangkan dengan alasan sebagai tenaga ahli. "Tapi mereka pegang skopang angkat galon, campur-campur pasir itukah tenaga ahli?," ungkapnya.
Sementara elemen mahasiswa dari 14 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sultra bergerak dari lampu merah eks MTQ.
Aksi ini dikomandoi oleh BEM Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Adi Maliano.
Mereka sempat mendatangi Kantor Imigrasi Kendari, selanjutnya menuju Bandara Haluoleo.
Di gerbang perbatasan Kota Kendari-Konawe Selatan puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dan HMI Cabang Kendari melakukan aksi unjuk rasa.
Mereka memblokade jalan masuk ke Kota Kendari.
• Mendadak Pak RT Ungkap Kebiasaan Istri John Kei di Lingkungan Rumah, Sama Kelakuan dengan Suaminya
• Nasib Sial Penyebar Video Viral Dokter Perempuan Surabaya Tanpa Busana, Sempat Tertawakan
Untuk gelombang pertama, sebanyak 152 TKA China dan 4 orang tenaga medis akan tiba di Bumi Anoa melaui Bandara Haluoleo pada pukul 17.30 Wita.
Mereka langsung menuju ke wilayah kawasan industri pertambangan PT Virtue Dragon Nickel Industry VDNI (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Moroso, Kabupaten Konawe.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Bicara Soal Keakraban dengan Investor China dan Uni Emirat Arab",
https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/16195351/tolak-kedatangan-500-tka-china-ratusan-orang-demo-di-perempatan-bandara