Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Erosi Sungai Rongkong

20 Rumah Dibongkar Akibat Erosi Sungai Rongkong, Warga Tolak Tambang Galian C

Warga takut, kehadiran tambang semakin memperparah erosi Sungai Rongkong di Desa Pengkendekan.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/CHALIK
Warga Desa Pengkendekan, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, duduk bersama membahas langkah penanganan erosi Sungai Rongkong di wilayahnya. 

TRIBUNLUTRA.COM, SABBANG - Warga Pengkendekan, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, secara tegas mengatakan menolak rencana kehadiran tambang galian C di desa mereka.

Warga takut, kehadiran tambang semakin memperparah erosi Sungai Rongkong di Desa Pengkendekan.

Pemuda Desa Pengkendekan, Muhammad Erwin menyebut, rencana kehadiran tambang galian C di desanya sudah menjadi bahan perbincangan di tengah-tengah masyarakat.

"Kami secara tegas menolak kehadiran tambang di desa kami. Bisa semakin memperparah terjadinya erosi Sungai Rongkong yang belum ada solusinya," kata Erwin, Selasa (23/6/2020).

Menurutnya, erosi Sungai Rongkong mengakibatkan 20 rumah warga terpaksa dibongkar.

Selain itu, puluhan rumah warga juga terancam amblas apabila erosi sungai tidak segera diatasi.

"Sejak tahun 2018 sudah ada sekitar 20 rumah yang dibongkar akibat erosi sungai. Sekarang kondisinya kian mengkhawatirkan," beber dia.

Erwin menuturkan, aliran Sungai Rongkong mengalami perubahan sejak beberapa tahun terakhir.

Aliran baru tersebut kemudian mengikis lahan pertanian hingga ke permukiman warga.

"Harus ada penanganan secepatnya. Kalau tidak kami di sana semakin terancam," kata dia.

Menurut Erwin, pihaknya telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah soal masalah ini.

Hanya saja belum ada langkah konkrit yang diambil di lapangan.

"Harusnya ada normalisasi sungai atau meluruskan kembali aliaran sungai seperti sebelumnya," sebut dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar membenarkan bawah erosi di Desa Pengkendekan berdampak pada rumah penduduk.

"Tidak sekaligus itu 20 rumah. Rumah yang dibongkar itu sejak tahun 2018, 2019, dan 2020," ujar Muslim.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved