Pengunggah Video Dokter Tanpa Busana di Surabaya Ditangkap, IDI Angkat Bicara Soal Penyebab Stres
Pengunggah Video Dokter Tanpa Busana di Surabaya Ditangkap, IDI Angkat Bicara Soal Penyebab Stres
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemilik akun Twitter @filipus_nove ditangkap polisi karena telah mengunggah video dokter tanpa busana di Surabaya.
Atas perbuatan yang dilakukan, pelaku yang tidak disebutkan identitasnya oleh polisi tersebut akan dijerat dengan pasal berlapis.
"Pasal yang kita sangkakan pertama ya pasti UU ITE, pasal 27, dan kita lapis juga dengan UU Pornografi," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksono, Minggu (21/6/2020).
Arif mengatakan, pelaku ditangkap di kawasan Jakarta Barat, pada Sabtu (20/6/2020).
Sedangkan saat ini yang bersangkutan sudah ditahan di Mapolrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Betul (sudah ditangkap) di Jakarta Barat. (Pelaku ditangkap) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB di kediamannya," kata Arief, saat dihubungi, Minggu (21/6/2020).
Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang perempuan tanpa busana di pinggir jalanan di Kota Surabaya viral di media Sosial.
Perempuan tersebut merupakan seorang dokter gigi yang diduga mengalami depresi.
Adapun, salah satu akun yang mengunggah video tersebut diketahui @filipus_nove.
Saat dikonfirmasi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya, dr Brahmana Askandar membenarkan informasi tersebut.
Namun demikian, pihaknya menegaskan depresi yang dialami korban tidak berkaitan dengan Covid-19.
"Betul memang dokter, tapi tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Keluarganya masih sehat-sehat saja," ujar Brahmana.
Sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita tanpa busana duduk di tepi jalan raya di Kota Surabaya.
Video durasi 44 detik ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @filipus_nove.
"Ini dokter gigi di Surabaya. Suaminya sama anaknya mati kena Covid," tulis Filipus dalam keterangan video tersebut.
"Ini istrinya stres sampai telanjang dijalan," jelasnya.
Dalam video amatir, tampak wanita yang tidak menggunakan busana itu berdiri pada sebuah bangku di pinggir jalan.
Mirisnya, terdengar beberapa kali suara orang tertawa terbahak-bahak dalam video yang seakan senang melihat pemandangan menyedihkan itu.
"Dokter iki, dokter iki," terdengar suara dalam rekaman video.
Tepat pada menit ke-29 si dokter sempat menyibak rambutnya.
Tak berapa lama, seorang pria yang mengenakan kaos panjang datang mendekati wanita itu dan coba berdialog.
Membujuk si wanita tanpa busana mau menggunakan pakaian agar tak menjadi tontonan masyarakat.
Warga pun berhasil mengavakuasi IS setelah sekitar satu jam dibujuk untuk kembali ke rumah yang memang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Saat itu disebut bahwa korban juga langsung ditangani oleh dokter keluarga yang datang ke lokasi.
Informasi yang dihimpun, bahwa benar wanita dalam video itu adalah seorang dokter beranak satu.
Dokter yang tanpa menggunakan busana itu, berinisial IS.
Kejadian tersebut pun direkam saat IS berdiri di jalan raya yang ada di Surabaya Utara sekitar 4 hari setelah lebaran Idul Fitri.
Namun dari penjelasan beberapa warga bahwa yang bersangkutan tidaklah stres karena suami dan anaknya terjangkit COVID-19 dan meninggal.
Karena anak dan keluarganya sehat dan tinggal berada di rumah.
Walaupun demikian IS dikenal sebagai warga yang baik.(*)
Virus corona Covid-19 telah menjadi pandemi global yang menjangkit ribuan orang di dunia.
Hampir sebagian besar masyarakat dunia berada dalam ketidakpastian dan menerima banyak informasi melalui berbagai macam media.
Kondisi ini tanpa disadari mengakibatkan kepanikan dan stres.
Lantas bagaimana cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi dan mengelola stres, terutama karena Covid-19?
Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D., menyebutkan rasa cemas, khawatir, serta stres sering dialami banyak orang saat menghadapi situasi krisis, termasuk menghadapi Covid-19 yang penyebarannya kian merebak di berbagai negara.
Stres diketahui bisa menurunkan imunitas tubuh, sementara yang dibutuhkan untuk menangkal Covid-19 adalah kekebalan tubuh yang baik.
Dia mengatakan terdapat tiga langkah utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab stres karena wabah Covid-19.
Pertama, masyarakat disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang Covid-19.
Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri melalui skrining mandiri.
Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini.
"Misalnya dari hasil skrining mandiri diperoleh hasil sebagai warga yang tak pernah ada kontak dengan pasien Covid berstatus apapun maka disarankan untuk membiasakan diri berpola PHBS untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Rabu (18/3/2020).
• Kenali Perbedaan Batuk Biasa, Batuk TBC dan Batuk karena Virus Corona
Lalu bagaimana cara untuk mengelola stres?
Fatwa mengatakan untuk mengurangi stres dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Salah satunya dengan mulai membicarakan perasaan yang tengah dialami dengan orang terdekat atau orang yang dapat dipercaya untuk membantu.
“Jangan menjadikan alkohol, rokok, atau obat-obatan lain sebagai pelarian,” tegasnya.
Langkah penting lain untuk menekan stres, bingung, serta takut menghadapai Covid-19 kata dia yakni dengan memfilter bacaan maupun tontonan.
Kumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI.
• 2 Sejoli PNS Asahan yang Pingsan Usai Berzina di Mobil Sudah Siuman, ini Curhat Istri Sah si Pria
“Yang terjadi saat ini adalah banyak informasi berlebihan sehingga menyulitkan identifikasi solusi atau yang disebut infodemik. Hal ini menyebabkan kepanikan masyarakat karena informasi yang simpang siur. Oleh sebab itu, pilih sumber bacaan yang berkualitas dari WHO, CDC, Kemenkes, atau bagi warga UGM bisa mengakses info dari Health Promoting University (HPU),” paparnya.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola kecemasan individu dan keluarga dengan membatasi paparan informasi yang membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas.
Dalam mengelola stres dan kecemasan saat pandemi berlangsung dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara mengelola stres yang pernah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, langkah lain yang dapat ditempuh adalah mempertahankan gaya hidup sehat.
Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik serta olahraga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unggah Video Dokter Tanpa Busana di Medsos, Pemilik Akun Ini Dikenakan Pasal Berlapis"