Titik Nol Makassar
Bukan Karebosi, Titik Nol Makassar di Tempat Ini, Bakal Jadi Icon Baru
Menurut Yusran, titik nol yang ada di kawasan pelabuhan dan Tol Reformasi ini justru telah ditetapkan pada zaman kolonial Belanda di Makassar.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PJ Wali Kota Makassar Yusran Jusuf ungkap titik nol Kota Makassar yang sebenarnya ada di Kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta, Jl Nusantara, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.
Menurut Yusran, titik nol yang ada di kawasan pelabuhan dan Tol Reformasi ini justru telah ditetapkan pada zaman kolonial Belanda di Makassar.
"Jadi titik nol sebenarnya bukan di Karebosi, tapi di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar," kata Pj Walikota Makassar Yusran Jusuf, Minggu (21/6/2020).
Menurut dia, kawasan itu akan segera ia benahi dengan membangun taman tematik.
"Ini tujuannya agar bisa menjadi ikon baru dan kebanggaan baru warga Makassar," katanya.
"Jadi tempat tersebut nantinya akan jadi penanda titik nol kilometer Makassar," Yusran menambahkan.
Sementara itu, Plt Kadis Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar menjelaskan Pemkot Makassar menggandeng Pelindo untuk menghadirkan RTH dan taman ikonik di titik nol tersebut.
"Jadi Pak Pj Wali Kota Makassar menginginkan agar ada pembeda yang menandakan jika kita sudah masuk ke kawasan Makassar kalau dari arah tol. Selama ini kan, kondisi di sana tidak terlalu bagus. Yang terlihat hanya bangunan tinggi pabrik terigu, pelabuhan, deretan kendaraan besar, dan rumah penduduk. Nah ini yang mau kita percantik dengan menghadirkan taman ikonik," jelasnya.
Anggarannya menggunakan CSR dari PT Pelindo dan hal itu sudah disetujui oleh perusahaan tersebut.
"Jadi sudah ada kesepakatan dengan Pelindo IV yang akan mengucurkan dana CSR-nya untuk menghadirkan RTH dan taman ikonik di titik nol itu," kata Iskandar.
Ia mengungkapkan Pemkot Makassar bersama Pelindo IV sudah menyiapkan desain untuk penataan diatas lahan seluas sekitar 2000 meter persegi itu.
"Konsepnya ada ruang terbuka hijau dengan menanam pohon-pohon rindang. Tanaman yang ada di sana saat ini pun tidak akan diganggu. Malah akan ditambah," katanya.
Yang utama lanjut Iskandar, akan dihadirkannya spot foto bagi para pengunjung RTH tersebut.
Sekedar diketahui, Pemerintah Kota Makassar terus berusaha untuk memenuhi kapasitas ruang terbuka hijau (RTH) di kota ini.
Berdasarkan aturan, kapasitas RTH harus 30 persen dari luas lahan di Kota Makassar. Sebesar 20 persen diupayakan melalui intervensi pemerintah, sementara 10 persen dari lahan terbuka hijau dari masyarakat.