Halalbihalal Virtual
Halalbihalal Virtual Fakultas Pertanian Unhas, Amran Sulaiman: Perlu Insentif untuk Sektor Pertanian
Kegiatan ini digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube Fakultas Pertanian Unhas.
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Halal Bihalal yang dirangkaikan dengan Tudang Sipulung dengan tema "Sinergi Triple Helix: Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Pengusaha, Menghantar SDM Pertanian yang Inovatif dan Tanggap Perubahan Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Di Era New Normal", Sabtu (20/6/2020).
Kegiatan ini digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube Fakultas Pertanian Unhas.
Hadir mengikuti kegiatan Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof Baharuddin serta Ketua IKA Fakultas Pertanian Unhas, Agus Arifin Nu'mang.
Menteri Pertanian RI Periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman turut hadir sebagai narasumber.
Hadir pula Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Fadjry Djufry, Bupati Sidrap Dollah Mando, Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar dan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong.
Mengawali kegiatan, Prof Baharuddin menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak membuat hubungan silaturahmi terganggu.
Halalbihalal dan Tudang Sipulung tetap digelar. Meskipun berlangsung secara virtual, kegiatan ini menghadirkan para alumni dari berbagai pelosok dalam dan luar negeri.
"Di tengah perkembangan teknologi seperti sekarang hubungan persaudaraan antar alumni makin erat. Pertemuan virtual ini dapat menjadi ajang untuk saling menyapa dan saling mendung," jelasnya.
Ia berharap seluruh alumni Pertanian Unhas berkomitmen untuk membantu peningkatan kesejahteraan para petani dan mengatasi permasalahan bangsa lainnya ditengah wabah Covid-19.
Pada kesempatan yang sama Agus Arifin Nu'mang sebagai ketua IKA Fakultas Pertanian Unhas menuturkan para alumni akan berupaya untuk selalu melaksanakan amanah dalam membantu masyarakat.
"Para alumni selalu berusaha produktif agar menjadi kebanggaan bagi almamater. Inovasi akan terus dilakukan dalam mencari solusi ditengah permasalahan wabah saat ini," katanya.
Sementara itu Prof Dwia selaku sangat mengapresiasi kegiatan ini, yang diharapkan dapat menghadirkan gagasan mengatasi krisis.
"Situasi krisis paling terasa ada pada ekonomi yang makin melemah, turun hingga dibawah 3%. Oleh karena itu, ini menjadi fokus bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian, meskipun situasinya tidak seperti dalam keadaan normal," jelasnya.
Peranan kalangan akademisi termasuk para alumni sangat dibutuhkan.
Prof Dwia memandang bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian adalah menggalakkan industri domestik.