Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sandiaga Uno

Habis Rp 1 Triliun Lawan Jokowi, Harta Sandiaga Uno Kembali Bertambah Puluhan Miliar, Sumbernya?

Pundi-pundi harta kekayaan Sandiaga Uno kembali bertambah setelah habis lebih Rp 1 triliun di Pilpres lawan Jokowi

Editor: Mansur AM
instagram
Pengusaha Sandiaga Uno 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha Sandiaga Uno pernah blak-blakan hartanya habis lebih Rp 1 triliun saat Pilpres 2019 lalu.

Saat itu Sandiaga Uno maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto.

Tapi kalah dari petahana Jokowi yang menggandeng KH Maruf Amin.

Baru satu tahun lebih setelah Pilpres 2019, harta kekayaan Sandiaga Uno kembali menanjak.

Investasinya mulai menghasilkan uang hingga puluhan miliar rupiah.

Papa Online julukan Sandiaga Uno baru saja meraup Rp 32 miliar lebih dari salah satu dividen sahamnya.

Sandiaga Uno disebut-sebut bakal maju lagi di Pilpres 2024 setelah gagal di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto dari pasangan Jokowi - KH Maruf Amin.

NETIZEN Ingatkan Andre Taulany Soal Kelakuan Istri Sebelum ke Rumah Sandiaga Uno

SERUNYA Mata Najwa Semalam Bahas Kasus Lucu Novel Baswedan, Siapa Jenderal Bintang 2 Bela Pelaku?

Kisah Dokter Berakhir Pilu Karena Covid-19, Ayah-Ibu Meninggal Terinfeksi Anak & Istri Kini Dirawat

Melansir kompas.com, Sandiaga Uno baru saja dapat dana segar dari PT Saratoga.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk membagikan dividen sebesar Rp 149,2 miliar atau Rp 55 per saham kepada para pemilik saham.

Di dalam perusahaan tersebut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta memiliki 21,51 persen atau sebanyak 583,56 juta lembar saham.

Artinya, dari pembagian dividen tersebut, Sandiaga mendapatkan Rp 32,09 miliar.

Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, keputusan perusahaan untuk membagikan dividen adalah bagian dari komitmen jangka panjang Saratoga kepada pemegang saham.

“Fokus kami tetap pada penguatan fundamental perusahaan investasi melalui strategi investasi yang disiplin dan terukur. Dalam situasi yang dinamis dewasa ini, Saratoga akan selalu waspada dan tetap berusaha mengoptimalkan setiap peluang bisnis, sesuai dengan kebijakan investasi perusahaan,” ujar dia usai RUPST Saratoga, Rabu (17/6/2020).

Dia menjelaskan, pada akhir 2019 nett asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun.

Angka tersebut meningkat 44,9 persen dibandingkan pada 2018 lalu yang hanya sebesar Rp 15,77 triliun.

Kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga saham mark to market dari PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk dan PT Merdeka Copper Gold Tbk.

Adapun keuntungan bersih Saratoga di 2019 dari investasi dan efek ekuitas lainnya mencapai Rp 6,22 triliun.

Sementara penghasilan bunga dan investasi sebesar Rp 2,01 triliun.

Sementara itu, Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong menambahkan, tahun 2019 Saratoga membukukan rekor pendapatan dividen tertinggi sebesar Rp 1,99 triliun.

Pendapatan dividen tersebut meningkat 121,5 persen daripada perolehan tahun 2018 sebesar Rp 900 miliar.

“Sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga akan terus mengoptimalkan peluang investasi pada tiga sektor yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai setiap perusahaan investasi, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di berbagai daerah,” kata Lany.

Sandiaga Uno Habis Lebih Rp 1 Triliun di Pilpres 2019

Pengusaha Sandiaga Uno terus bergerak.

Gagal di Pilpres 2019 sebagai Calon wapres Prabowo Subianto, tak berarti Sandiaga Uno vakum. Ragam aktivitas sosial politik agenda rutinnya.

Bagaimana peluang Sandiaga Uno di Pilpres 2024?

Apakah Sandiaga berani melawan Pasangan Prabowo Subianto & Puan Mararani putri Megawati?

Betulkan duet Prabowo Subianto - Puan Maharani paket kuat?

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi akan menarik karena Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali sesuai ketentuan undang-undang. 

Salah satu orang yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilpres 2024 adalah Sandiaga Uno

Dalam Pilpres 2019 lalu, Sandi yang berpasangan dengan Prabowo Subianto gagal memenangi Pilpres setelah kalah dari Jokowi-KH Maruf Amin. 

"Yang saya hormati senior-senior Hipmi, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hafal saya hanya satu. Bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," kata Jokowi yang saat itu membuka pelantikan BPP Himpi dimana Sandiaga hadir di dalamnya. 

Terkait peluangnya maju di Pilpres 2024, Sandiaga Uno memberi tanggapan. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra juga berbicara soal kemungkinan berhadapan dengan Prabowo jika mencalonkan lagi serta peta pemilih di Pilpres 2024 yang disebut Sandi bakal berubah jauh. 

Berikut wawancara Refly Harun dengan Sandiaga Uno yang dirangkum Tribunnews.com, Senin (19/5/2020) dari kanal Youtube Refly Harun: 

1. Peluang Sandiaga Uno untuk Menjadi Ketua Umum Gerindra

Di awal wawancaranya, Refly menanyakan kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Gerindra tahun ini.

Refly mengatakan dengan posisi Prabowo yang kini sibuk menjabat Menteri Pertahanan, tidak menutup kemungkinan bagi Sandi untuk maju sebagai Ketum Gerindra.

Tokoh inspirator entrepreneur nasional Sandiaga Uno (kanan) menyerahkan beasiswa KAHMIPreneur kepada sejumlah Pelajar dan Mahasiswa berjiwa wirausaha di Jakarta, Kamis (14/05/2020). Dunia pendidikan Indonesia turut mengalami kesulitan dalam sutuasi pandemi Covid-19, untuk KAHMIPreneur memberikan insensif berupa beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa terdampak Covid-19 dengan kriteria memiliki jiwa wirausaha, prestasi akademik, berasal dari zona merah penerapan PSBB dan memiliki ide kreatif dalam menggerakkan sektor rill melalui UMKM. TRIBUNNEWS/HO
Tokoh inspirator entrepreneur nasional Sandiaga Uno (kanan) menyerahkan beasiswa KAHMIPreneur kepada sejumlah Pelajar dan Mahasiswa berjiwa wirausaha di Jakarta, Kamis (14/05/2020).  (TRIBUN/HO)

Sandi kemudian menjawab bahwa Prabowo dipastikan bakal maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Partai Gerindra di kongres tahun ini.

Sandi bahkan telah memberikan dukungan secara langsung kepada Prabowo.

"Sekitar Januari akhir atau Februari awal, beliau (Prabowo) ngajak ngomong berdua dan beliau mengatakan akan maju kembali menjadi Ketua Umum di kongres yang akan datang. Kongres rencanamnya sebelum lebaran tapi karena covid-19 ya ditunda."

"Saya katakan, itu hak prerogratif (Prabowo) dan saya mendukung (Prabowo maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Gerindra," terang Sandi.

2. Soal Rumor Sandiaga Ditinggalkan Prabowo saat Negosiasi dengan Jokowi

Lebih lanjut, Sandi ditanya Refly soal opini yang muncul bahwa Sandi ditinggalkan saat Prabowo melakukan negosiasi hendak masuk ke pemerintahan menjelang Oktober 2019 silam. 

Menjawab hal itu, Sandi mengatakan ada pembicaraan di awal soal negosiasi itu.

Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di sisi lain, dirinya saat itu belum resmi kembali ke Partai Gerindra.

Proses negosiasi dilakukan oleh Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra bukan dalam kapasitasnya sebagai mantan Calon Presiden.

"Jadi pembicaraanya bukan antar paslon tetapi antara Gerindra dan koalisi Indonesia Maju,"ungkapnya.

3. Kata Sandi soal Posisi Partai Gerindra dan Kader yang Kritik Pemerintah

Soal posisi Gerindra saat ini, Sandi menegaskan Gerindra adalah partai pendukung pemerintah dengan dua menteri di kabinet.

Namun, Sandi mengakui terdapat kader Gerindra yang diberi kebebasan yakni Fadli Zon yang diketahui masih terus melancarkan kritik ke pemerintah.

Hal itu juga berlaku untuk dirinya.

"Pak Fadli itu bicara bukan mewakili Gerindra , Fadli Zon sebagai wakil rakyat. Saya juga bukan jubir Gerindra dan saya buka jubir siapa-siapa, tetapi saya ingin terus berada di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.

4. Pilpres 2014, Kemungkinan Sandi Melawan Duet Prabowo-Puan Maharani dan Pasangan Anies-Sandi

Refly Harun kemudian menanyakan soal peluang Sandi maju di Pilpres 2024.

Menurut Refly, sudah muncul gagasan untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Sandi atau AHY dengan Sandi.

Menjawab hal itu, Sandi mengatakan politik adalah sesuatu yang mengalir dan tidak bisa diatur-atur.

"Saya lihat politik itu nggak bisa kita atur-atur, politik itu mengalir saja. Saya akan lakukan terus dengan ada di tengah masyarakat. Saya akan fokus memberi solusi lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat yang saat ini mengeluh soal kenaikan harga-harga, di bawah Relawan Indonesia Bersatu," ujar dia.

Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (16/12/2019).
Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (16/12/2019). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Masih belum puas dengan jawaban Harun, Refly kemudian bertanya jika nantinya di 2024 harus melawan Prabowo yang bisa saja berkolisi dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden.

"Bicara politik ini kan kemungkinan-kemunginan. Prabowo bisa saja maju lagi dan pasangannya Puan Maharani. Kemudian kelompok non state ini pengen figur lain. Anies-Sandi misalnya. Anda membayangkan nggak bung bakal berhadapan dengan Prabowo? head to head," cerca Refly.

Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.

"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.

Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.

Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.

Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.

Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.

"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.

5. Sandi Prediksi Ada Perubahan Peta Pemilih di 2024

Sandi berpendapat Pilres 2014 akan berbeda dibanding Pilpres sebelumnya.

Hal ini karena ada perubahan demografi pemilih.

"Di 2024, demografinya akan berubah, populasi milenial akan menembus 50 persen, mereka yang berusia dibawahj 35 tahun. Menurut saya ini akan ada perubahan dari sisi elektoral. Ini yang saya belum dapat data terakhir karena saya nggak menjalankan politik praktis. Saya membayangkan profil pemilih kita akan berubah secara drastis dibanding tahun 2019," ungkapnya.

Terakhir Refly kemudian menanyakan biaya yang dilontarkan Sandi di Pilgub DKI dan Pilpres 2019.

Sandi menjawab ia mengeluarkan dana lebih dari Rp 300 miliar di Pligub DKI Jakarta dan Rp 600 miliar di Pilpres 2019.

"Jadi total 1 Triliun," sahut Refly.

Sandi membenarkan dan ia mengaku tidak menyesal.

"Buat saya tidak ada penyesalan, itu bagian pengorbanan dan perjuangan," kata dia.

(Tribunnews.com/Daryono)

NETIZEN Ingatkan Andre Taulany Soal Kelakuan Istri Sebelum ke Rumah Sandiaga Uno

SERUNYA Mata Najwa Semalam Bahas Kasus Lucu Novel Baswedan, Siapa Jenderal Bintang 2 Bela Pelaku?

Kisah Dokter Berakhir Pilu Karena Covid-19, Ayah-Ibu Meninggal Terinfeksi Anak & Istri Kini Dirawat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saratoga Bagi Dividen, Berapa Duit yang Dikantongi Sandiaga Uno?",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved