Rapid Test Massal Unhas
17 Pegawai Unhas Diminta Isolasi Mandiri Setelah Reaktif Saat Rapid Test Massal
Rapid test massal yang diadakan selama dua hari mulai 16 dan 17 Juni 2020 di 6 titik di lingkungan Kampus Unhas.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar rapid test massal untuk melakukan pra deteksi dini Covid-19.
Rapid test massal yang diadakan selama dua hari mulai 16 dan 17 Juni 2020 di 6 titik di lingkungan Kampus Unhas.
6 titik tersebut yaitu di Rektorat Unhas, Fakultas Teknik di Gowa, Rumah Sakit Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Pegawai pada fakultas lain mengikuti rapid test pada fakultas terdekat.
Kebijakan rapid test ini merupakan instruksi Rektor kepada Tim Satgas Covid-19 Unhas.
Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, Prof dr Budu menjelaskan, upaya rapid test ini merupakan langkah yang penting dalam menghentikan penyebaran Covid-19.
“Jika kita mengetahui bahwa ada orang yang mempunyai gejala, maka kita bisa mengambil tindakan memutus rantai sebaran. Jangan takut dan jangan khawatir dengan berita-berita hoax. Covid ini memang menyebar, tapi dapat disembuhkan," katanya.
Buktinya, 4 orang pegawai kami yang kita ketahui positif Covid-19, sekarang sudah sembuh.
Mereka melakukan isolasi mandiri, dan dirawat dengan baik.
Dari hasil pelaksanaan test massal sampai saat ini, ditemukan sebanyak 17 orang yang reaktif.
Prof Budu menjelaskan, sesuai protokol kepada mereka yang reaktif perlu ada tindakan pencegahan penyebaran.
Dirinya segera berkoordinasi dengan pimpinan Unhas untuk langkah selanjutnya.
Terpenting, kata Prof Budu, mereka yang dinyatakan reaktif diminta segera melakukan isolasi mandiri.
Pihaknya pun sedang mempersiapkan untuk melakukan test swab yang lebih presisi.