Anehnya Hasil Rapid Test Virus Corona / Covid-19 di Indonesia, Seorang Pria Malah Reaktif Hamil
Anehnya hasil rapid test Virus Corona / Covid-19 di Indonesia, seorang pria malah reaktif hamil.
Sebab, menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor Amin Soebandrio, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, rapid test hanya menguji antibodi pasien.
Tingkat sensitivitas rapid test dalam menguji virus hanya sekitar 70 persen meskipun sebagian juga menyebut sensitivitasnya dapat mencapai 90 persen.
Hingga kini, metode PCR disebut sebagai metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 ini.
Adapun tes PCR dilakukan dengan tes swab atau mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan pasien dan mengirimnya ke laboratorium.

Kemudian, akan diperiksa menggunakan metode polymerase chain reaction atau PCR.
Hasil tes PCR memerlukan waktu lebih lama dari rapid test.
Umumnya, metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Namun, hasil dapat keluar lebih lama apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel sudah penuh.
3. TCM
Beberapa waktu lalu, juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memastikan bahwa pemerintah akan memperbanyak fasilitas pengujian untuk pemeriksaan pasien terduga Covid-19.
Adapun langkah yang akan dilakukan adalah dengan aktivasi mesin TB-TCM yang dikonversikan agar dapat digunakan sebagai alat pemeriksaan Covid-19.
Sebelumnya, tes ini digunakan pada penyakit tuberkulosis (TB), yiatu berdasarkan pemeriksaan molekuler.
Metode dari tes ini adalah melalui dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.
Hasil dari TCM terbilang cepat, yaitu dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Achmad Yurianto menyebut, Indonesia saat ini memiliki 956 mesin TB-TCM tetapi hanya 305 yang kompatibel untuk memeriksa Covid-19.

Namun demikian, mesin-mesin tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi Covid-19 apabila telah dikonversi.
Cartridge menjadi elemen penting untuk melakukan konversi ini.(*)