Tribun Wiki
TRIBUN WIKI: Jadi Nama Tugu di Mamuju Tengah, Apa Itu Benteng Kayu Mangiwan?
Benteng Kayu Mangiwan juga dijadikan nama tugu di Kabupaten Mamuju Tengah, letaknya di Kecamatan Tobadak, tepat di bahu jalan Trans Sulwesi.
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Mungkin Pattolo’ Lipu terangsang oleh jiwa mudanya karena di antara 5 serangkai, Pattolo’ Lipulah yang paling muda, sehingga ia selalu ingin membunyikan terompet itu, tapi dilarang oleh kawan-kawannya.
Diam-diam Pattolo’ Lipu keluar dari pintu lalu membunyikan terompet tersebut dengan bunyi yang tidak karuan.
Akibatnya serdadu Marsose serentak tiba-tiba menyerang masuk ke benteng karena disangkanya tukang terompetnya dalam keadaan gawat.
Pertempuran yang terjadi secara tiba-tiba itu berlangsung sengit dan tidak terkendali, mengakibatkan Daenna Macirinnae gugur dalam pertempuran ini, dan sekitar pukul 16.00 jatuhlah Benteng Kayu Mangiwang di tangan serdadu Marsose Belanda.
Pattana Bone bersama Pa’barani dari Mambi yakni Pua’ Indaya dan Pua’ Labamusu’ sempat meloloskan diri dan berjalan terus tembus ke Kombiling, dan Kamansi terus naik perahu menuju Pulau Karampuang dan bersemubnyi disana.
Sedangkan dua Pa’barani dari Mambi, Pua’ Indaya dan Pua’ Labamusu’ berjalan terus menembus hutan dan tiba di Lombang-Lombang.
Sedangkan Parimuku masih sempat membunuh serdadu Marsose yang akhirnya beliaupun terbunuh oleh serdadu Marsose tersebut.
Pattana Bone pada akhirnya diketahui diasingkan ke Pulau Jawa selama 15 tahun. Yang masih misterius keberadaannya ialah Pattolo’ Lipu karena ternyata beliau tidak gugur dalam pertempuran itu, namun kabarnya ia ditangkap Belanda sesudah jatuhnya Benteng Kayu Mangiwang.
Delapan belas tahun kemudian, yakni dalam tahun 1925, datanglah sebuah kapal besar Belanda berlabuh di Budong-Budong dengan Kapten Kapalnya dikenal bernama Tuan Busman.
Tuan Busman ini aneh dan misterius sekali karena disamping mengetahui semua nama-nama orang Budong-Budong sampai Mamuju, juga sangat fasih bahasa Mamuju.
Mula-mula Tuan Busman pergi menemui semua bekas-bekas pejuang Kayu Mangiwang. Kemudian beliau pergi ke rumah Pattolo’ Lipu dan menyuruh memanggil ketiga isteri Pattolo’ Lipu.
Dalam pertemuan dengan ketiga isteri Pattolo’ Lipu tersebut, mereka sangat ragu dan menduga keras bahwa sebenarnya Tuan Busman itu adalah Pattolo’ Lipu sendiri karena terbukti tidak ada satupun keluarga Pattolo’ Lipu yang luput dari pertanyaan dan pencariannya.
Pada akhirnya beliau mengadakan persetujuan dengan keluarganya, bahwa tiga bulan kemudian dia akan pensiun dan akan datang di Makassar mendirikan rumah dan harap keluarganya datang menemui beliau ke Makassar.
Tiga bulan kemudian keluarganya datang di Makassar untuk menunggu kedatangannya dan tidak berapa lama datanglah berita dari Nederland bahwa Tuan Busman meninggal dunia di sana.(tribun-timur.com).