Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, Ipar SBY 'Pergi' Selang Setahun dengan Ani Yudhoyono

Penyebab Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, ipar SBY itu pergi selama-lamanya selang setahun dengan Ani Yudhoyono.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS
Mantan KSAD sekaligus politisi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo 

TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, ipar SBY itu pergi selama-lamanya selang setahun dengan Ani Yudhoyono.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun.

Keluarga besar Partai Demokrat dan TNI AD berduka cita.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020) malam.

Pramono Edhie Wibowo dikabarkan tutup usia di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh mantan Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, Sabtu malam.

"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bapak Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan. Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian," ujar Rachland Nashidik sebagaimana dikutip dari pesan singkat yang diterima Kompas.com.

Pramono Edhie Wibowo sekaligus paman Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang pernah menjadi bakal calon Presiden RI usungan Partai Demokrat meninggal dunia karena serangan jantung.

Almarhum yang merupakan ipar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu dikabarkan meninggal pukul 19.45 WIB.

Pramono Edhie Wibowo merupakan kakak dari Ani Yudhoyono yang meninggal dunia 1 Juni 2019.

Keduanya merupakan anak dari tokoh militer Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

Sempat Menuai Polemik Saat Diangkat Jadi KSAD

Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Mei 1955.

Dia menjabat KSAD menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.

Sebelumnya, Pramono Edhie Wibowo pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.

Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.

Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.

Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar.

Sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1980, Pramono Edhie Wibowo ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha.

Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono Edhie Wibowo ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha.

Pada tahun 1995, Pramono Edhie Wibowo menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Satu tahun kemudian, Pramono Edhie Wibowo menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus.

Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono Edhie Wibowo kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.

Setelah reformasi bergulir, karier Pramono Edhie Wibowo terus berkembang.

Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramono Edhie Wibowo terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.

Pada tahun yang sama, Pramono Edhie Wibowo menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004.

Karier Pramono Edhie Wibowo terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009.

Pada tahun 2009, Pramono Edhie Wibowo menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.[6]

Pada tahun 2011, Pramono Edhie Wibowo dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved