Kurva Pandemi Terus Meningkat, Makassar Bakal PSBB Lagi
Usulan itu mencuat setelah maraknya penolakan Rapid Test dibarengi peningkatan kurva Covid-19 di Kota Makassar.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Gugus Tugas Perecepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 bersama Pemerintah Kota Makassar tengah menggodok penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lagi.
Usulan itu mencuat setelah maraknya penolakan Rapid Test dibarengi peningkatan kurva Covid-19 di Kota Makassar.
“Kalau memang masyarakat kita tidak patuh terus kurva pandemi covid naik terus tidak menutup kemungkinan, karena PSBB itu pengetatan. Jakarta saja sudah ke empat kalinya walaupun memakai istilah transisi,” ujar Juru Bicara Gugus Covid-19 Ismail Hajiali via telepon, Kamis (11/6/2020).
Dia berharap, masyarakat dapat mematuhi kebijakan pemerintah terkait pencegahan penularan Covid-19.
“Kalau saya pribadi mau masuk New Normal, bukan berarti New Normal itu bebas, tapi protokol kesehatan itu lebih diperketat,” kata Ismail.
• TERUNGKAP Pemilik Rumah Mewah Sering Jadi Lokasi Syuting Sinetron,Harga Sewa Setara Beli Hunian Baru
• Dua Terdakwa Sakit, Sidang Pembacaan Tuntutan Kasus Korupsi PAUD Bone Ditunda
• KRONOLOGI Ayah Bakar Hidup-hidup Anaknya karena Bandel, Ternyata ini Masalahnya
Menurut Kadis Kominfo Makassar itu, pencegahan penularan Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi seluruh elemen masyarakat.
“Kalau masyarakat tidak mau rapid tes, bagaiman mau diketauhui penyebaran virus Covid. Ayo kita sama-sama menjaga Makassar agar bisa keluar dari pandemi ini,” ucap Ismail
Sebelumnya, Gubernur Nurdin Abdullah menyebut daerah yang masuk zona merah di Sulsel hanya Kota Makassar.
"Yang merah itu Makassar, karena memang kemarin ini ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot sehingga kita agak kesilitan juga," ujar NA dalam gelar wicara Gugus Tugas Covid-19 Pusat.
"Padahal Makassar ini adalah episentrum penularan utama, maka kita ingin Makassar lebih ketat lagi," terangnya menambahkan.(*)