Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Human Trafficking di Sinjai

Fakta, Kronologis, dan Modus 3 Wanita Muda Dipaksa Jadi PSK di Sinjai. Tarif Mulai Rp 200 Ribu

Korban sempat juga dijadikan PSK di Kabupaaten Bantaeng. Korban mengaku awalnya dijanji bekerja di kafe. Ternyata....

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/SAMSUL BAHRI
VA memberi keterangan kepada polisi di Polres Sinjai, Rabu (10/6/2020). 

Tip itulah yang digunakan untuk biaya makan dan hidup sehari-hari PSK. Termasuk membayar sewa kamar Rp 500 ribu sebulan.

Sempat Disekap dan Diniaya

Kepada polisi yang meminta keterangannya di Polres Sinjai, ketiga PSK ini mengaku sempat dianiaya dan disekap pelaku.

Aksi kekerasan tersebut dilakukan Yopi Gunawan dan Sumardi.

Kekerasan itu dialami korban saat mereka menolak melayani lelaki hidung belang.

Namun karena tak mampu lagi disekap dan dianiaya, ketiga wanita ini kemudian terpaksa melayani nafsu lelaki hidung belang yang didatangkan para muncikari.

"Kalau kami tidak melayani, kami disiksa Pak,” tutur salah seorang korban.

Terlilit Utang dan Dijanji Kerja Kafe

Korban mengaku awalnya tertarik ikut ke Sulawesi Selatan bersama pelaku karena dijanji bekerja di kafe dengan iming-iming gaji tinggi dan kendaraan operasional.

Mereka meninggalkan Jakarta pada 13 April 2020.

Namun dalam perjalanannya, mereka terpaksa harus melayani nafsu seks para lelaki yang difasilitasi para tersangka.

Jerat utang menjadi penyebabnya. Seorang korban, VA (16), mengaku berutang Rp 16 juta kepada AD.

Utang tersebut ungkapnya tidak melalui permintaannya. Awal perkenalannya dengan AD yang difasiltasi YP,

VA mengaku langsung diberikan satu unit handphone, uang tunai Rp 2 juta. Kemudian saat di Jakarta ia dibelikan perlengkapan make-up dan dibawa ke salon.

Beberapa hari kemudian, AD menyampaikan bahwa mereka berutang 16 juta.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved