VIDEO: Tak Tamat SD, Udin Warga Desa Mappesangka Bone Buat Traktor Remote Control
Udin bercerita awalnya pembuatan traktor yang yang dikendalikan dengan remot kontrol ini karena hobi mengutak-atik barang elektronik yang rusak.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBONE.COM, PONRE - Seorang warga, Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat inovasi traktor dikendalikan remot kontrol.
Warga tersebut bernama Udin (35). Ia mengeyam sekolah hanya sampai kelas 3 sekolah dasar kemudian berhenti.
Ia terpaksa berhenti sekolah karena ayahnya meninggal. Jadi tidak ada yang bisa membiayai sekolahnya. Selain itu, jarak rumah ke sekolahnya sejauh 6 kilo meter ia tempuh hanya berjalan kaki.
Udin bercerita awalnya pembuatan traktor yang yang dikendalikan dengan remot kontrol ini karena hobi mengutak-atik barang elektronik yang rusak.
"Awalnya hanya utak-atik elektronik. Dari kecil saya memang suka elektronik, sampai sekarang saya sering servis elektronik seperti televisi, kulkas, dan elektronik lainnya," tuturnya kepada tribunbone.com saat ditemui pada Kamis (4/6/2020).
Selain itu, tujuannya untuk meringankan beban kerjanya di sawah. Ia mengaku jika kondisi tubuhnya tidak lagi mampu membajak sawah jika dirinya yang mengemudikan traktor. Ia terkadang merasa mual dan ingin muntah.
Makanya, ia berinovasi membuat traktor yang dikendalikan melalui remot kontrol. Dalam pembuatannya, ayah dua anak menghabiskan uang pribadinya sebesar Rp 5 juta rupiah.
Adapun komponen yang digunakan seperti aki berdaya 10 ampere, papan sircuit cetak, power windows dan remote kontrol yang ia beli kemudian dirakit kembali.
Udin mengatakan ide pembuatan ini sejak awal 2018. Waktu itu, ia pernah melakukan uji coba, tetapi masih terdapat kekurangan, terutama di komponen papan sirkuit cetak dan power windows. Kedua komponen tersebut tidak bisa bertahan lama.
Ia kemudian melakukan perbaikan dan kali ini berhasil. Kini traktor tersebut dapat digunakan membajak sawah. Untuk satu hektar sawah, traktor yang menggunakan remote kontrol ini hanya membutuhkan waktu sekira 2 hingga 3 jam.
"Waktu membajak sawah lebih efisien. Selain itu, tenaga tidak keluar. Cukup dikemudikan lewat remot kontrol," katanya.
Traktor dengan remot kontrol ini memiliki jangkauan 500 meter jika tidak ada yang mengahalangi. Tak hanya itu, baterai remot kontrol dapat bertahan 2x24 jam.
Menurut Udin untuk merampungkan pembuatan traktor yang dikendalikan remot kontrol ini hanya butuh tiga hari. Itu pun, kata dia jika komponen sudah lengkap.
Harap Udin sederhana, inovasinya ini bisa membantu dan bermanfaat bagi orang banyak.
"Semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi orang banyak, terutama para petani," harapnya.