Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1 2020

Exco PSSI Haruna Sumitro Tegas Tak Ingin Kompetisi Dilanjutkan

Bincang ini diikuti enam panelis yakni Pengamat Sepakbila Andi Darussalam Tabussala, Komite Eksekutif PSSI Haruna Sumitro, Pengurus APPI Ponaryo

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Ist
Andi Darussalam Tabussala (ADS) saat menghadiri Bincang Bola Virtual yang dilaksanakan Media Tribun Timur, Selasa (9/6/2029) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Sumitro menegaskan pendapatnya yang tak ingin kompetisi Liga 1 dan 2 dilanjutkan.

Hal itu ditegaskan Haruna saat menjadi panelis di Bincang Bola Virtual Seri #2 bertema Nasib Pemain Liga Indonesia, Selasa (9/6/2020).

Bincang ini diikuti enam panelis yakni Pengamat Sepakbila Andi Darussalam Tabussala, Komite Eksekutif PSSI Haruna Sumitro, Pengurus APPI Ponaryo Astaman.

Ada juga dua pemain PSM Bayu Gatra dan Asnawi Mangkualam Bahar, serta Presiden The Maczman Ocha Alim.

"Bagi saya kita hentikan permanen (Liga 1 dan 2), karena jika dilanjutkan kompleksitas masalah akan semakin banyak," kata Haruna.

Menurut Haruna yang juga merupakan Manajer Madura United, dalam posisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kita sama-sama tertekan dan mengalami masalah.

"Tentu masalah ini tak ada satupun yang menginginkan terjadi. Ini harus ada keputusan luar biasa, harus ada effort luar bisa, tak hanya klub dan PSSI, tapi semuanya," kata dia.

"Sejak awal saya sampaikan, kondisi seperti ini yang dapat keuntungan hanya pengepul atau tengkulak. Kita semua tak menginginkan situasi ini terjadi," tambahnya.

Lanjut Haruna, prioritas saat ini adalah kesehatan dan keselamatan masing-masing, keluarga, dan lingkungan.

"Sejak awal saya sampaikan, semua keputusan yang kita ambil itu ada risiko. Mari kita hitung mana keputusan dengan risiko paling kecil. Bagi saya kita hentikan permanen, karena jika dilanjutkan kompektifitas masalah akan semakin banyak," tegasnya.

Belakangan muncul wacana liga dilanjutkan tanpa degradasi, atau diganti dengan turnamen lain, namun Haruna meragukan hal itu.

"Itu akan memporak-porandakan yang kita rancamg selama ini, apakah dengan turnamen di Jawa, dan sebagainya, itu menurut saya ide emosionnal yang harus hati-hati kita sikapi, bahwa masih dalam tahap wacana yang belum menjadi keputusan," terangnya.

"PSSI sampai hari ini belum mengambil keputusaan untuk kelanjutan kompetisi walau di luar banyak wacana beredar. Harus hati-hati, kita hitung dampaknya," tambahnya.

Haruna mengaku sering memberi masukkan baik sebagai Manajer Madura United maupun Exco PSSI dalam virtual meeting, dan Ia memilih risiko terwlendah adalah menghentikan kompetisi.

"Saya sering bilang, lebih baik berhenti, bahasa saya tutup buku 2020, buka lagi 2021 setelah semua bersih. Kita harus tutup buku," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved