Tribun Makassar
New Normal, Progress MNP Kini Capai 31,10 Persen
Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi mengatakan, semua investasi utamanya Proyek Strategis Nasional (PSN) tetap berjalan sebagaimana mestinya
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Memasuki Ers Baru atau New Normal, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) tak hanya menyiapkan skenario bagi manajemen dan operasional tetapi juga untuk sejumlah investasi yang menjadi target tahun ini.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi mengatakan, semua investasi utamanya Proyek Strategis Nasional (PSN) tetap berjalan sebagaimana mestinya, walaupun Perseroan harus menghadapi pandemi Covid-19.
“Perseroan tetap komit bahwa investasi tahun ini tetap berjalan meskipun di masa pandemi seperti saat ini. Terutama untuk investasi PSN yakni Makassar New Port (MNP), Kendari New Port (KNP), Pelabuhan Bitung dan Pelabuhan Pantoloan,” kata Prasetyadi, Senin (8/6/2020).
Prasetyadi membeberkan, saat ini MNP sudah memasuki tahap lanjutan 2019-2022.
Dimana, progress per 7 Juni 2020 sudah mencapai 31,10 persen dengan kegiatan yaitu Soil Replacement dan reklamasi.
"Selama masa pandemi Virus Corona, proyek pembangunan MNP memang tetap berjalan dengan normal, begitu juga PSN yang lainnya," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, beberapa proyek investasi internal untuk peningkatan infrastrukut masih berjalan sesuai dengan rencana.
"Hanya saja, untuk kegiatan penambahan alat sedikit mengalami kendala dipengirimannya karena adanya kebijakan lockdown pada negara asal, tetapi diharapkan dapat segera teralisasi pada tahun ini," bebernya.
Secara umum Dirut Pelindo IV menegaskan, bahwa BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan ini tidak terdampak secara signifikan dengan virus corona.
Perseroan fokus pada pelayanan terutama logistik yang tetap dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi.
“Karena pelayanan logistik untuk domestik tetap berjalan dan presentase-nya cukup besar dibandingkan ekspor, bahkan juga dibandingkan dengan pendapatan dari penumpang yang hanya mengambil porsi sebesar 8 persen dari total pendapatan perusahaan,” tutupnya. (*).
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit