Mereka yang Berprofesi Glamor Tapi Kini Banting Stir Jadi Tukang Ojek Online Karena Virus Corona
Mereka yang Ber profesi Glamor Tapi Kini Banting Stir Jadi tukang ojek online Karena Virus Corona
TRIBUN-TIMUR.COM - Semua sektor berdampak dari mewabahnya Virus Corona
Sudah banyak kita lihat beberapa profesi harus banting stir karena Covid-19
Salah satunya kisah seorang pilot beralih profesi jadi driver ojek online
Ada pula pramugari yang juga beralih profesi menjadi tukang salon.
• Kronologi Satpol PP Parangi dan Bacok PNS Pejabat Disdukcapil, Dia Tersinggung Kata-kata Korban
Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 ini semakin meluas di dunia bahkan di Indonesia sendiri sudah mencapai 30 ribu yang positif.
Kondisi ini tentu memberikan dampak pada kehidupan. Bukan hanya mengenai krisis kesehatan, namun aktivitas ekonomi pun jadi terhambat.
Bahkan, hingga saat ini banyak perusahaan harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mengingat pemasukan yang berkurang drastis.
Alhasil banyak orang yang berputar otak untuk tetap bisa bertahan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pandemi Covid-19 ini juga membuat seluruh industri transportasi dan pariwisata terhenti.

Melansir dari worldofbuzz pada Sabtu (2/5), seorang pilot pesawat jet harus beralih profesi menjadi kurir jasa pengiriman.
Pekerjaan ini dilakukannya karena penerbangan ke berbagai negara harus ditutup sementara waktu lantaran pandemi virus corona tengah melanda dunia.
Walaupun kita semua mungkin berpikir bahwa pekerjaan seorang pilot adalah terbang tinggi (harfiah) dan glamor, kenyataan bahwa banyak dari mereka harus menghadapi sejak awal krisis Covid-19 ini harus berpikir keras, setelah banyak maskapai penerbangan terpaksa baik staf PHK atau memberhentikan mereka sepenuhnya.
Seperti kisah pilot Kosit Rattanasopon yang berusia 37 tahun, ia dibiarkan tanpa pekerjaan setelah maskapai yang sebelumnya tempat dia bekerja menutup perusahaan selama pandemi Covid-19.
• Kisah Kopassus Senior Bela Sahabat yang Kakinya Hilang, Banting Baret Merah di Depan Para Jenderal
Rattanasopon memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai pengantar Grab dan dengan menggunakan sepeda motor Ducati Multistrada, sekarang menghasilkan hingga 1.000 bhat (RM136.87) setiap hari, sambil juga membantu mengantarkan makanan, menurut Motorpinas.com.
"Saya tahu segalanya tidak akan sama lagi untuk setidaknya satu tahun lagi, jadi saya harus terus melakukan ini," katanya.