Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PDP Meninggal

Begini Penjelasan Keluarga PDP yang Meninggal Dunia di RS Labuang Baji Makassar

YU warga Jl Rajawali 13 B, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, bekerja sebagai Imam Masjid di Kelurahan Panambungan.

Sayyid/tribun-timur.com
Suasana rumah duka almarhum YU di Jl Rajawali 13 B, Kecamatan Mariso, Kota Makassa, Jumat (5/6/20) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasien Dalam Pengawasan (PDP), YU, meninggal di RS Labuang Baji Makassar, Jumat (5/6/20) pagi.

YU warga Jl Rajawali 13 B, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, bekerja sebagai Imam Masjid di Kelurahan Panambungan.

Ipar korban, Asrudhy Rusdi menerangkan kronologi peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan berawal almarhum (YU) datang ke RS Labuan Baji untuk berobat pada Rabu sekira Pukul 14.00 Wita karena mengeluh sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas, namun pihak RS menolak untuk pasien dirawat inap karena menurutnya pasien tidak apa-apa.

"Iye tidak jadi dirawat inap karena kata pihak dari RS, YU tidak papaji, dan setelah itu dari RS menyuruh untuk ke puskesmas guna mengambil surat pengantar," ujarnya kepada tribun-timur.com, Jumat (5/6/20) sore.

Setelah itu kata Rusdi, Rabu malam ia ditelepon sama adiknya untuk membawa YU ke RS karena masih mengeluh kesakitan.

Sesampainya di RS ia bersama YU langsung dilayani dan diberikan perawatan, setelah diketahui dari pihak RS bahwa YU telah datang siangnya dan menurut dokter ia tidak papa.

" Jadi setelah itu saya sampaikan ke dokter bahwa tidak mungkin kita kembali kalau YU tidak papaji, karena pasien masih mengeluh kesakitan makanya kita bawa lagi RS," jelasnya.

Dan akhirnya kata Rusdi, YU dirawat inap tapi tidak dirawat secara covid karena hasil rapit tes di puskesmas negatif.

Pada hari kamis 4 juni 2020 sekira pukul 14.00 ia dipindahkan di ruang isolasi.

" Iye kemarin siang dia dipindahkan di ruang isolasi," katanya.

Akan tetapi menurut Rusdi itu bukan ruang isolasi karena ada pasein lain yang dirawat di kamar bersama YU, menurutnya ruang isolasi seharusnya 1 pasien 1 ruangan.

Lanjut Rusdi, setelah dirawat di ruang isolasi ia menelpon ke pihak RS untuk mengetahui kapan pasien di swab.

" Sorenya saya antarkan bantal ke sana dan makanan, sebelumnya waktu saya telepon dokter dan menanyakan kapan di swab dari pihak RS bilang katanya besok (hari ini), karena kita mau tau dia corona atau tidak," tuturnya.

" Dan tadi pagi saya dapat telepon dari adik katanya beliau telah meninggal dan saya langsung menunju ke RS," ungkap Rusdi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved