Webinar FKM UPRI: Politisi, Birokrat, dan Akademisi Kompak Inisiasi New Normal
Penanganan Covid 19 sudah efektif dalam mengendalikan laju penularan dengan melakukan sentralistik pelayanan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pejuang Republik Indonesia (FKM-UPRI) Makassar kembali gelar kegiatan kajian the socrates methode melalui Web Seminar (Webinar) dengan menggunakan aplikasi zoom.
Kegiatan kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Andi Julia Junus, SKM. M. Kes (fungsional epidemiologi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan), Abdi Asmara, ST., SH (Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar periode 2019-2024 dan Muslimin B, S.KM., M. Kes (Ketua Jurusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), FKM-UPRI Sabtu, 30 Mei 2020.
Kegiatan ini digelar pada hari Sabtu 30 Mei 2020 dengan Moderator Abdul Gafur, SKM. M. Kes (Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UPRI) dengan menghadirkan partisipan kurang lebih sembilan puluh peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketiga narasumber diatas juga membawakan topik yang berbeda-berbeda. Andi Julia Junus dengan topik “Fakta di balik data epidemiologi Covid 19”, Abdi Asmara dengan topik “Bantuan Sosial, sampai kapan?”, Sedangkan Muslimin B, S.KM., M. Kes dengan topik “Penanggulangan Pandemi Covid 19 Berbasis Lingkungan dan Kearifan Lokal”.
Data kasus sampai hari ini, 30 Mei 2020 adalah 1.468 kasus di Sulawesi Selatan, ODP = 5.048 kasus dan PDP=1.638, Data kasus ini merupakan angka tertinggi ke empat secara nasional. Sebagaimana apa yang ditampilkan oleh Andi Julia Junus yang juga merupakan anggota tim data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Penanganan Covid 19 sudah efektif dalam mengendalikan laju penularan dengan melakukan sentralistik pelayanan dalam satu tempat, seperti adanya wisata Covid yang diperuntukkan bagi ODP dan OTG serta beberapa rumah sakit penyanggah dan utama yang menjadikan pelayanan Covid 19 semakin maksimal serta infeksi nosokomial tidak ada lagi terjadi di RS non penyanggah.
Andi Julia Junus menyatakan dalam materinya bahwa beberapa waktu belakangan ini telah terjadi penularan Covid-19 di Rumah Sakit atau infeksi Nosokomial covid-19, sehingga dilakukan upaya normalisasi layanan rumah sakit non penyanggah dengan dibentuknya rujukan pasien covid19 ke rumah sakit penyanggah dan utama berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan”. Ucapnya.
Hasil evaluasi intervensi telah menunjukkan angka Rt sudah mencapai 1,01 yang berarti laju penularan sudah mulai dapat diatasi dengan adanya program pemerintah tersebut. Untuk itu, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dengan perubahan pola hidup baru (new normal life) agar masalah covid 19 dapat dituntaskan di Sulawesi Selatan.