Sejak Corona, Pemkab Maros Kehilangan PAD Rp 3 Miliar dari Bantimurung
Ia pun menjelaskan salah satu momen puncak keramaian di Bantimurung adalah menjelang Ramadan dan libur hari raya.
TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Merebaknya Covid -19, mengakibatkan sejumlah obyek wisata di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ditutup sementara.
Salah satunya Kawasan Wisata Bantimurung, yang juga harus ditutup sejak 17 Maret 2020.
Seiring dengan penutupan ini, Kabupaten Maros diklaim kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih Rp 3 miliar.
"Selama penutupan jika kita hitung sejak ada imbauan penutupan, untuk PAD sebenarnya sekitar Rp 3 miliar, itu mulai penutupan," ujar Kepala Bidang Pariwisata Maros Yusriadi, Minggu (31/5/2020).
Ia pun menjelaskan salah satu momen puncak keramaian di Bantimurung adalah menjelang Ramadan dan libur hari raya.
"Menjelang hari raya itu kita bisa dapat Rp 400 juta dan selama libur hari raya bisa dapat sekitar Rp 700 juta," jelasnya
Menurutnya rata-rata pengunjung di hari tersebut sekitar 10 ribu sampai 12 ribu pengunjung.
"Jadi asumsi kami itu hampir Rp 3 miliar lebih kehilangan, itu hanya untuk retribusi masuk (biaya tiket), belum yang lainnya," ungkapnya.
Diketahui jumlah pelaku usaha di wisata Bantimurung sebanyak 180 orang, mulai dari pedagang makan minum, dan penjual cindera mata.