Golkar Sulsel
5 Ketua DPD II Golkar di Sulsel Diganti, Nasran dan Syamsul Sarankan Rudal Tidak Beropini
Pengurus Golkar Sulsel Nasran Mone menyatakan pernyataan Rudal sapaan Rusdin Abdullah itu justru menggambarkan
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah elit Partai Golkar Sulsel meminta mantan Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Sulsel Rusdin Abdullah (Rudal) untuk tidak mengeluarkan pernyataan negatif terhadap pergantian sejumlah ketua DPD II Golkar di Sulsel.
Pengurus Golkar Sulsel Nasran Mone menyatakan pernyataan Rudal sapaan Rusdin Abdullah itu justru menggambarkan bahwa Rudal merupakan kader yang lemah dalam memahami aturan organisasi. Iapun menyarankan agar tidak beropini.
"Saran saja ke Rudal sebaiknya berberhenti menyerang dengan cara-cara seperti ini. Metodenya harus berubah di masa Covid-19. Corona kayanya belum melandai, rajin cuci tangan, pake masker, jaga jarak, semoga kita baik-baik adanya," kata Nasran via pesan WhatsApp, Minggu (31/5/2020).
Menurutnya, tidak elok rasanya jika tidak menyampaikan saran kepada Rudal, karena sorotan itu berulang-ulang disampaikan dan link berita di media dishare berkali-kali.
Ia lalu menyebut Rudal mungkin tidak terlalu mengerti berpartai. Di partai itu, kata Nasran biasanya kalau dilakukan pergantian pasti ada pertimbangan organisasi.
"Mungkin pergantian ini karena sekaitan dengan kinerja, kalau pun menduga proses pergantian karena tidak mendukung calon tertentu, ini mungkin yang keliru," jelasnya.
Menurutnya, jika Rudal masih merasa kader Golkar dan notabene senior, pastilah jam terbang berpolitik tidak diragukan lagi dan pasti sudah banyak menghadapi dinamika dan tentu mengerti cara menyelesaikan masalah.
Namun bukannya menjadi panutan, lanjut mantan anggota DPRD Makassar tersebut, Rudal malah menyerang Nurdin Halid (NH) yang secara hirarki jauh di atas Rudal.
"Saya perlu sarankan, Pak NH itu perngurus tinggi Partai Golkar di DPP, bukan kaleng kaleng. Soal jam terbang berpolitik, sebaiknya Rudal perlu banyak belajar ke Pak NH," tambahnya.
Sementara, Korbid Politik Hukum dan HAM DPD I Golkar Sulsel Syamsul Alam Mallarangeng juga balik menyarankan Rudal agar taat azaz dan doktrin sebagai kader Golkar.
Menurut Syamsul yang juga Plt Ketua DPD II Golkar Gowa ini mengatakan, Rudal saat ini bukan lagi sebagai pengurus Golkar.
"Sehingga jika ada yang kurang berkenan ditanyakan langsung ke pengurus Golkar, bukan beropini lewat media, disini kelihatan motif politik Rusdin," tegasnya via rilis.
Dia menjelaskan, penggantian Plt setiap saat bisa dilakukan apalagi sudah dibahas beberapa kali dalam rapat DPD. Pergantian Plt itu adalah kesimpulan yg dipandang terbaik.
"Tidak ada yang dikorbankan apalagi disingkirkan, karena yang diganti tersebut tetap dikembalikan ke posisi tugas pokok masing-masing agar dapat melaksanakan tugas pokoknya di DPD I Golkar Sulsel," ujar Syamsul.
Menyangkut Plt pengganti, lanjut dia, kalau dipandang tidak berkualitas karena caleg gagal, itu juga tidak bisa dijadikan ukuran karena konteksnya berbeda.