Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

1.300 Bencana Selama Tahun 2020, BNPB: Waspada Banjir dan Angin Puting Beliung

BNPB mengimbau kepada masyarakat di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk waspada dengan kondisi cuaca saat ini.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasriyani Latif
Kodim 1414 Tana Toraja
Bencana alam longsor terjadi di wilayah perbatasan Kecamatan Tikala dan Kapalapitu, Lembang Sikuku, Kecamatan Kapalapitu, Toraja Utara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk waspada dengan kondisi cuaca saat ini.

"Meskipun jelang pergantian musim, pada pekan terakhir Mei masih ditemui beberapa kejadian banjir." kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam rilisnya ke tribun-timur.com, Minggu (31/5/2020).

Di sisi lain, potensi angin puting beliung juga perlu diwaspadai, yang biasanya terjadi pada saat pergantian musim.

BNPB mencatat fenomena hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana dari awal Januari hingga jelang Mei 2020.

Tercatat Minggu (31/5) hari ini sudah lebih dari 1.300 bencana terjadi dengan korban meninggal dunia 188 jiwa akibat bencana tersebut.

Raditya Jati mengatakan banjir masih tinggi dibandingkan jenis bencana hidrometerologi lainnya.

Seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Banjir biasanya dipicu oleh salah satunya intensitas hujan yang tinggi.

"Data BNPB hingga hari ini mencatat kejadian banjir sebanyak 532 kali. Banjir juga berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material," sebutnya.

Sepanjang Januari hingga Mei 2020, total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa, luka-luka 119 dan hilang 7.

Sedangkan dampak pengungsian yang pernah terjadi, BNPB mencatat lebih dari 2 juta warga mengungsi karena banjir.

Total kerusakan rumah akibat banjir hingga akhir Mei ini mencapai ribuan.

Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) berjumlah 2.689 unit, rusak sedang (RS) 1.218 dan rusak ringan (RR) 4.094.

Kerusakan pada sektor publik sebagai berikut, fasilitas pendidikan 295 unit, peribadatan 369, kesehatan 25 dan perkantoran 46, sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.

Berikut ini data bencana lainnya berdasarkan jumlah kejadian angin puting beliung 397 kali, tanah longsor 306, kebakaran hutan dan lahan 123, gelombang pasang/abrasi 15, gempa bumi 5, letusan gunung api 3 dan kekeringan 1.

Data kejadian bencana yang total berjumlah 1.382 kejadian tersebut belum memperhitungkan data bencana nonalam, seperti pandemi COVID-19.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved