Pembunuhan Sadis
PEMBUNUHAN Sadis Ayah Terhadap Putrinya, Korban Ditebas saat Tidur Lelap, Alasan Demi Kehormatan
Tragisnya, gadis bernama Romina Ashrafi ini tewas dalam kondisi mengenaskan, lehernya nyaris putus ditebas sabit.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuas-buasnya harimau , tak akan memangsa anaknya sendiri.
Peribahasa tersebut menggambarkan orangtua tidak akan tega melukai atau membunuh anaknya sendiri.
Tetapi, kasus kali ini benar-benar nyata.
Seorang Gadis berusia 13 tahun tewas di tangan ayah kandung sendiri.
Tragisnya, gadis bernama Romina Ashrafi ini tewas dalam kondisi mengenaskan, lehernya nyaris putus ditebas sabit.
Ayah penggal leher anak kandung, Romina Ashrafi, saat korban tertidur lelap dengan alasan demi sebuah kehormatan.
Informasi yang diperoleh Wartakotalive.com dari dailymail.co.uk menyebutkan, Romina Ashrafi selama ini menjalin kasih dengan lelaki 34 tahun.
Romina Ashrafi terbunuh dengan sabit pertanian di rumah keluarganya di Hovigh, kabupaten Talesh, selatan Teheran, Iran, sebagai bentuk 'hukuman', demikian berita-breita di media lokal Iran.
Romina Ashrafi diberitakan telah merencanakan untuk melarikan diri dengan seorang pria yang lebih tua yang telah dia cintai, kata TV International Iran.
Gadis remaja itu awalnya melarikan diri dari rumahnya dengan Bahamn Khavari (34) setelah ayahnya menyatakan kemarahan atas rencana mereka untuk menikah.
Namun kedua keluarga mereka menghubungi pihak berwenang setempat untuk melakukan perburuan lima hari sebelum menahan pasangan itu dan membawa Romina kembali pulang.
• Terima Kasih Pembaca Kompas.com dan Tribunnews.com Ikut Membantu Warga Terdampak Covid-19
• HARGA TERBARU HP Samsung Akhir Bulan Mei 2020, Intip Galaxy Note 20 Series
Media lokal melaporkan bahwa meskipun Romina mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia akan berada dalam bahaya bila tetap di rumah dan mengkhawatirkan nyawanya, pihak berwenang tetap memulangkannya seperti yang dipersyaratkan oleh hukum Republik Islam Iran.

Ayah Serahkan Diri ke Polisi
Setelah melakukan pembunuhan, ayah Romina diduga menyerahkan dirinya ke polisi dan mengaku melakukan kejahatan - sambil memegang senjata berlumuran darah yg digunakan untuk membunuh.
Gubernur distrik Kazem Razmi mengatakan ayah gadis itu ditahan dan penyelidikan atas kasus ini sedang berlangsung.