Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lagi, ABK Indonesia Dapat Perlakuan Buruk saat Bekerja dengan Kapal China Viral di Media Sosial

Video yang berdurasi sekitar 3 menit 30 detik, menceritakan sejumlah ABK berbicara bergiliran tentang kondisinya.

Editor: Anita Kusuma Wardana

"Pada Maret 2020 lalu, kapal mereka masuk ke kepulauan Marshall karena habis kontrak. Para ABK juga sudah disiapkan tiket penerbangan pulang."

"Namun pada hari penerbangan tiba, tiket dibatalkan karena negara itu memberlakukan lock down terkait pandemi global virus corona atau Covid-19," kata Herman kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/5/2020) sore.

Menurutnya, ABK sudah disiapkan tiket penerbangan oleh perusahaan kapal yang bersangkutan.

Akan tetapi, pada saat pemberangkatan tiba-tiba tiket di-cancel oleh otoritas wilayah setempat karena pemberlakuan lockdown guna mencegah penyebaran virus corona.

"Terkait ini, ABK lalu ditawari 3 opsi diantaranya perpanjangan kontrak kerja selama 1 tahun dengan kenaikan gaji, atau mengikuti trip sekitar 4 bulan ketika penerbangan sudah kembali dibuka.

"ABK dapat diterbangkan pulang, kemudian opsi lain untuk sementara menempati mess yang sudah disiapkan oleh agensi setempat dan biaya hidup ditanggung oleh pihak agensi," ujarnya.

Herman menjelaskan, penerbangan dari Marshal ke Indonesia mesti melalui jalur Manila, Filipina sebelum ke Indonesia.

Sedangkan saat ini, Filipina sendiri, dari komunikasinya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di sana, belum membuka jalur penerbangan.

"Kita sudah koordinasikan dengan KBRI bahwa nanti setelah Manila dibuka mudah-mudahan bisa dipulangkan, kemungkinan tanggal 18 bulan depan," pungkasnya.

Pihaknya juga menjelaskan, dalam hal ini, Herman menengaskan, tidak ada penelantaran atau istilah terjebak kepada para ABK seperti yang beredar di medsos, perusahaan juga bertanggungjawab penuh, dan menjamin hak-hak para ABK sudah terpenuhi.

Herman menganggap, persoalan ini sebagai akibat tidak adanya komunikasi dan kordinasi antara pihak keluarga ABK dengan perusahaan penyalur sebelumnya.

"Ini hanya miss komunikasi, intinya kami mewakili perusahaan bertanggungjawab penuh termasuk kepulangan para ABK. Tertundanya pemulangan memang karena kondisi pandemi, terakhir kami dapat info tanggal 18 Juni 2020 ini sudah bisa pulang," ujarnya.

Sementara itu, Ami Mulyani (50) salah satu orang tua ABK Yusron Arif Nugroho (29) warga Pelutan, Kecamatan Pemalang sudah lega dengan apa yang disampaikan pihak perusahaan.

Ia berharap anaknya bisa pulang sesuai yang disampaikan pada tanggal 18 Juni nanti.

Ani juga mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan anaknya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved