Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Pesantren Dibunuh Pacar

KRONOLOGI Anak Pesantren Tewas Dibunuh Pacar Gegara Status WhatsApp, Awal Mula Kekasih Ngamuk

Berikut ini Kronologi Anak Pesantren Tewas dibunuh pacar sendiri gegara status WhatsApp.

Editor: Rasni
WIKIPEDIA.ORG VIA KOMPAS.COM
Ilustrasi WhatsApp. Di WhatsApp muncul notifikasi 'nomor Anda tak terdaftar', jangan klik 'OK, bisa berbuah 'petaka'. 

Hal itu karena posisi korban di bawah barongan yang tersangkut pohon.

Jarak pohon ke sungai lebih kurang sekitar 6 meter.

Setelah berhasil dievakuasi, korban dimasukkan ke kantong mayat berwarna kuning.

Dengan menggunakan ambulas, jenazah Aulia (16) langsung dibawa ke kamar mayat RSU dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Menggunakan mobil ambulans dalam keadaan tertutup kantong mayat berwarna kuning.  Kedatangan jenazah korban diiringi beberapa keluarga.

Saat ini pelaku Higam Yuda Sena (HYS) telah ditangani UPPA Polres Malang karena masih berusia 17 tahun.

Pemkot Bolehkan, Polda Ancam Bubarkan Resepsi Pernikahan

Pengakuan pelaku

Tersangka pembunuhan, HYS mengungkapkan kondisi hubungannya dengan sang kekasih.

"Saat ini dia (AL) masih mondok, saya lulusan SMP. Kami pacaran sudah dua bulan. Memang kemarin-kemarin ini jarang ketemu," ungkap HYS di Polres Malang, Senin (18/5/2020).

HYS mengakui, jika dirinya yang menghilangkan nyawa kekasihnya.

Hal itu setelah melihat postingan status WhatsApp AL dengan pria lain.

"Emosi saya tak terbendung. Akhirnya saya tusuk lehernya dua kali dengan gunting," ungkapnya.

Di sisi lain, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menegaskan tidak ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus pembunuhan ini.

Dia memastikan niat tersangka dalam membunuh korban terjadi secara insidentil alias tiba-tiba.

"Insidentil, tidak ada niat membunuh," tegas Hendri.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved