Habib Umar Assegaf Bangil
Asmadi Satpol PP Langsung Terkenal Karena Tendang Habib Umar, Kini Balasannya Tak Pernah Disangka!
Videonya viral memukul Habib Umar Assegaf, tak disangka Asmadi justeru dapat perlakukan mulia ini saat ke rumah Habib
3. Alasan Habib Umar Assegaf Hindari Pemeriksaan
Sebelum memungkasi momen mengharukan itu, Habib Umar juga menyampaikan alasannya yang meminta menghindari pemeriksaan petugas di Exit Tol Satelit hari itu.
Namun Habib Umar berharap semua orang yang ada di dalam ruangannya atau yang menyaksikan kejadian tersebut untuk bisa mengambil hikmah dan bisa mengintrospeksi diri sebagai wujud perbaikan diri kearah yang lebih baik.
"Saya tidak punya penyakit hati emosi, karena kondisi saya saya maksakan itu mundur. Karena ibu saya sudah, keluarga saya, maka dari itu, disitu ada anggota keluarga saya ada anak kecil, stres anak kecil itu, kaget kemudian bapaknya. Itu semua kita lupakan kita buka lembaran baru, ini sebagai peringatan, sebagai takbir wa takkir, untuk mengingatkan bahwa kita semua dalam acara ini untuk introspeksi diri," pungkasnya.
4. Kabid Humas Polda Jatim: Adem Liatnya
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan pertemuan adanya pertemuan hangat itu antara kedua belah pihak didampingi langsung oleh Kapolres Pasuruan.
Pertemuan yang terjadi sekira pukul 18.30 WIB di kediaman Habib Umar itu, menandaskan bahwa insiden yang sempat terjadi di Pos Check Point Exit Tol Satelit, sekira pukul 16.45 WIB, Rabu (20/5/2020) kemarin, hanyalah kesalahpahaman dan kini telah berakhir damai.
"Benar maghriblah kira-kira. Senang tentrem adem liatnya," ujar Trunoyudo saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkap insiden tersebut bermula saat petugas gabungan PSBB Surabaya memeriksa mobil Toyota Camry Nopol N 1 B yang dikendarai Habib Umar Assegaf .
Polisi mengungkap alasan mobil Habib Umar Assegaf yang merupakan pengasuh Majelis Roudhotus Salaf Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, diperiksa.
Pertama karena memasuki Kota Surabaya, padahal mobilnya pelat mobil N.
Adapun di luar pelat L dan W, maka kendaraan akan diperiksa untuk mengetahui maksud dan tujuan datang ke Kota Surabaya.
"Kedua, sopir tidak menggunakan masker. Ketiga, kapasitas melebihi batas empat orang.
Semangat dan pengabdian petugas di pos cek poin adalah amanah undang-undang dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.
Untuk itu, kita berharap kesadaran masyarakat untuk menegakkan disiplin," ujar Kabid Humas Polda JatimKombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (22/5/2020).